Teknologi Ini Mampu Mengelola dan Melindungi Data dari Penyusup

Cloud computing atau komputasi awan.
Sumber :
  • YourStory

VIVA – Saat ini, hampir semua data ditransfer melalui jalur internet. Mulai dari aplikasi sederhana untuk mengetik pekerjaan, hingga bermain game. Semua data yang ditransfer itu tersimpan dalam media server, yang lokasinya bisa saja di negara lain. Teknologi tersebut dinamakan cloud.

Viral Wanita Ini Ngaku Ditipu Elon Musk, Uang Rp800 Miliar Melayang

Nah, teknologi ini adalah bagian dari teknologi internet of things atau IoT, yang digadang-gadang menjadi solusi untuk menuju revolusi industri 4.0. Percepatan industri melalui transformasi digital saat ini tidak lepas kaitannya dengan dukungan konektivitas dan juga peran infrastruktur berbasis cloud yang dapat diandalkan.

Peran cloud sebagai peran sentral yang menopang operasi ekosistem digital menjadi sangat esensial mengingat karakteristik cloud sebagai platform yang lebih efisien, praktis sekaligus fleksibel.

Volume Transaksi BRImo Capai Rp 1.251 Triliun di Kuartal I-2024

Namun, sistem ini memiliki beberapa risiko, mulai dari latensi akibat jauhnya jarak antara perangkat dengan server hingga potensi penyadapan data. Edge computing hadir untuk mengatasi masalah tersebut. Teknologi ini sebenarnya memakai prinsip yang sama dengan cloud, namun lokasi server dipindah dekat dengan sumber perangkat.

Setuju Pembatasan Impor Barang Jadi Elektronik

Telkomsigma.

Photo :
  • Telkom

Jadi, data akan diolah lebih cepat dan aman. Dengan memindahkan proses komputasi lebih dekat dengan sumber, maka hal itu bisa menghemat biaya bandwith serta menjaga data tidak mudah disusupi.

Adanya tuntutan latensi yang rendah oleh industri serta keberadaan perangkat IoT dan kecerdasan buatan (AI) yang tersebar luas di berbagai lokasi menjadikan operasi komputasi berbasis edge computing semakin penting untuk mempercepat pengolahan data dari lokal dan perangkat IoT ke jaringan teknologi cloud.

Seiring dengan perluasan akomodasi edge computing tersebut, kesiapan infrastruktur edge data center yang terkoneksi di berbagai titik yang tersebar luas tak kalah penting untuk dipersiapkan secara matang.

Edge data center sebagai fondasi dari komputasi lokal yang mampu menghasilkan latensi rendah sangat dibutuhkan dalam operasi sensor IoT, video streaming, hingga AR/VR yang menghasilkan big data serta membutuhkan pemrosesan data secara real-time.

Cloud computing atau komputasi awan.

Photo :
  • Digital Canada

Untuk mengoperasikan edge data center bukanlah persoalan mudah. Perlu adanya tata kelola sistem yang efektif sekaligus efisien yang mengacu pada standard praktik terbaik (best practice) dalam mewujudkan operasi yang always on.

Kepala Eksekutif Telkomsigma Bhimo Aryanto mengaku telah menerapkan tata kelola dan manajemen operasi yang andal terhadap 18 edge data center milik TelkomGroup (neuCentriX) yang tersebar beberapa kota di Indonesia.

Atas kinerjanya yang solid, anak usaha Telkom itu diganjar penghargaan oleh Frost & Sullivan kategori '2021 Indonesia Edge Data Center Competitive Strategy Leadership Award'.

"Ini jadi pemacu semangat kami untuk terus hadir sebagai mitra transformasi digital yang unggul, serta relevan di tengah tren kebutuhan sektor digital yang terus berkembang," ungkap Bhimo, Senin, 27 September 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya