Ada yang Diuntungkan dari Larangan Transaksi Uang Kripto China
- Blokt
VIVA – Pemerintah China melalui People's Bank of China (PBoC) mengumumkan semua transaksi mata uang kripto adalah tindakan ilegal dan dilarang di China. Kabar ini jelas menjadi sentimen negatif bagi harga Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, Dogecoin, dan mata uang kripto lainnya.
Pada kelompok uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, harga Bitcoin US$42.289,55, turun 3,28 persen dalam 24 jam terakhir. Harga Ethereum turun 5,87 persen menjadi US$2.934,30. Harga Cardano turun 4,49 persen menjadi US$2,14. Harga Tether turun 0,02 persen menjadi US$1. Harga Binance Coin turun 3,09 persen menjadi US$337,49.
Kabar ini menjadi FUD (Fear, Uncertainty, and Doubt) kedua dari China dalam waktu yang hampir bersamaan. FUD yang pertama muncul ketika perusahaan real estate raksasa Tirai Bambu, The Evergrande Group, mengalami krisis keuangan.
Meski kebijakan larangan tersebut membuat rontok mayoritas aset kripto, namun token berbasis decentralized finance (defi) justru tidak terpengaruh dengan kebijakan Bank Sentral Rakyat China seperti Uniswap (UNI), Pancakeswap, dan Shusiswap.
Berdasarkan pantuan dari situs Coinmarketcap, kemarin, bahwa Koin UNI sempat melejit 23 persen lebih. Hal ini menunjukkan bahwa aset kripto yang memiliki underlying decentralized tidak begitu terpengaruh dengan kebijakan larangan sebuah negara atas penggunaan cryptocurrency.
Hal ini pula yang menjadi momentum bagus bagi Litedex.io untuk menghadirkan produk-produk defi, seperti LDX Token, yang sudah terverifikasi di Binance Smart Chain (BSC) dan akan segera listing di platform sendiri dan beberapa platform global lainnya.
"Seperti diketahui, transaksi aset digital dengan underlying decentralized exchange tidak melibatkan pihak ketiga. Artinya, langsung dilakukan antar dompet digital pengguna berbasiskan teknologi Blockchain," kata Chief Strategy Officer Litedex.io, Harris Sutresna, Selasa, 28 September 2021.
Menurutnya, skema transaksi inilah yang membuat aset kripto di sektor Defi yang berbasis decentralized exchange, seperti UNI justru melejit kendati pasar sedang dalam tekanan dahsyat dari beberapa negara yang sedang memerangi cryptocurrency. “Jadi, produk kripto yang sangat terdampak kebijakan China dari sektor non-defi," jelasnya.
Berdasarkan keterangan PBoC, layanan yang berhubungan dengan trading, sistem transaksi order matching, penerbitan token dan derivatif lainnya untuk mata uang virtual, dilarang dilakukan oleh warga China. Pertukaran mata uang virtual di pasar internasional, yang menggunakan internet dan melibatkan warga China, juga termasuk aktivitas keuangan ilegal.
Jegal Ford Ranger dan Toyota Hilux, BYD Ikut Persiapkan Pikap Listrik Berbasis Hybrid
Pabrikan asal China, Build Your Dreams (BYD) secara resmi mengumumkan peluncuran truk pikap plug-in Hybrid pertama, bernama BYD Shark pada ajang Beijing Motor Show 2024.
