XL Axiata Siap Menyusul Indosat?

Logo XL Axiata.
Sumber :
  • Dok. XL Axiata

VIVA – Isu adanya perbincangan merger dua operator telekomunikasi di Indonesia kembali berhembus kencang. Kali ini, antara PT XL Axiata Tbk dengan PT Smartfren Telecom Tbk.

Indosat Siap Bantu Pemerintah Ciptakan 1 Juta Talenta Digital

Induk usaha keduanya, Axiata Group asal Malaysia dan Sinar Mas Group, sedang menjajaki opsi merger operasional, menurut orang-orang yang mengetahui aksi korporasi tersebut.

Mereka dikabarkan telah bekerja sama dengan penasihat untuk mempertimbangkan opsi merger yang juga mencakup kesepakatan seputar berbagi jaringan.

Smartfren Bakal Rights Issue Rp 8,5 Triliun, Ini Jadwalnya

Saham XL Axiata melonjak sebanyak 4,5 persen pada Jumat pekan lalu, 8 Oktober 2021, sehingga memberikan nilai kapitalisasi Rp32 triliun. Sementara saham Smartfren melonjak sebanyak 8 persen dengan nilai kapitalisasi sebesar Rp33 triliun.

"Perundingan masih berlangsung dan belum ada kata sepakat kapan merger akan terjadi," kata sumber tersebut seperti dikutip VIVA Tekno dari Straits Times, Selasa, 12 Oktober 2021. Perwakilan Axiata Group dan Sinar Mas Group sama-sama bungkam perihal proses merger ini.

Lacak Nomor HP dengan 4 Cara, Terakhir Bisa Cek Tarif Tol

Akankah XL Axiata akan menyusul Indosat yang sudah lebih dahulu melakukan merger? Sangat menarik untuk diikuti prosesnya. Sebagai informasi, XL Axiata memiliki 56,8 juta pelanggan per 30 Juni 2021, menurut laporan keuangan terbarunya.

Mereka melaporkan laba bersih senilai Rp716 miliar dengan pendapatan hampir Rp13 triliun selama enam bulan pertama tahun ini. Axiata Group memiliki 66 persen saham XL.

Sementara Smartfren, unit bisnis Sinar Mas Group, memiliki 27,9 juta pengguna pada akhir 2020, menurut laporan keuangan tahunan terbarunya. Mereka melaporkan mengalami rugi bersih Rp452 miliar dengan pendapatan Rp4,95 triliun pada semester pertama tahun ini.

Pada bulan lalu, CK Hutchison Holdings dan Ooredoo Qatar sepakat menggabungkan bisnis telekomunikasi mereka di Indonesia, yakni Indosat Ooredoo dengan Tri Indonesia dengan transaksi senilai US$6 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya