Percaya Teori Konspirasi Tanda-tanda Kena COVID-19

Teori Konspirasi Virus Corona COVID-19.
Sumber :
  • The Union Journal

VIVA – Teori konspirasi tentang COVID-19 sudah menyebar seperti api sejak awal pandemi. Banyak hoax dan informasi sesat mengenai virus yang sudah merenggut banyak nyawa.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Sebuah studi baru menyoroti beberapa bahaya dari teori konspirasi COVID-19 ini menunjukkan bagaimana kepercayaan semacam itu bisa mempengaruhi dan memprediksi perilaku orang dan berpotensi memberi mereka paparan negatif yang lebih besar terhadap ancaman infeksi.

"Bahkan, jika teori konspirasi sangat tidak masuk akal menurut logika atau bukti ilmiah namun nampak nyata bagi yang melihatnya, maka memiliki dampak nyata pada sikap, emosi, dan juga perilaku," demikian pernyataan para peneliti dalam sebuah makalah.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Fenomena ini telah ditunjukkan dalam banyak penelitian yang menunjukkan bahwa cara berpikir orang mempengaruhi perilaku mereka dalam berbagai cara. Penelitian menunjukkan bahwa teori konspirasi COVID-19 terkait dengan sikap yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

Sikap yang membahayakan kesehatan itu seperti kurangnya dukungan untuk menjaga jarak fisik dan pembatasan, serta berpengaruh pada vaksinasi.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Meski demikian masih belum sepenuhnya jelas bagaimana kepercayaan pada teori konspirasi COVID-19 berhubungan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dalam konteks pandemi.

Ketua Peneliti Jan-Willem van Prooijen dari Vrije Universiteit Amsterdam di Belanda melakukan survei terhadap 5.745 peserta dalam sebuah panel untuk memberikan sampel populasi Belanda yang besar dan representatif secara nasional.

Pada awal pandemi COVID-19 atau April 2020, responden ditanyai sejumlah pertanyaan yang mengukur tingkat kepercayaan mereka terhadap teori konspirasi COVID-19, termasuk apakah mereka mengira Virus Corona adalah senjata biologis yang direkayasa oleh para ilmuwan, konspirasi untuk mengambil hak warga negara atau menutupi kehancuran ekonomi global.

Beberapa bulan kemudian kelompok yang sama disurvei lagi. Kali ini menjawab pertanyaan tentang apakah mereka pernah dites virus, apakah tes itu positif atau negatif, dan apakah mereka pernah melanggar peraturan COVID-19.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan pada teori konspirasi COVID-19 membuat adanya penurunan pengujian Virus Corona, menurut situs Science Alert seperti dikutip VIVA Tekno, Rabu, 27 Oktober 2021.

Namun hasilnya menunjukkan bahwa peserta teori konspirasi lebih mungkin mendapat hasil positif jika mereka telah melakukan tes COVID-19 jika dibandingkan dengan peserta yang tidak percaya teori konspirasi.

Hasil ini telah dihipotesiskan oleh para peneliti atas dasar bahwa seseorang yang percaya teori konspirasi lebih berisiko terinfeksi karena keyakinan mereka tentang Virus Corona. Lebih kecil juga kemungkinan untuk mendapatkan pengujian tanpa gejala atau OTG.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya