WFH Bukan Berarti Enggak Bisa Produktif

Tren work from home (WFH).
Sumber :
  • Codeburst

VIVA – Masyarakat dihadapkan pada era kerja jarak jauh akibat pandemi COVID-19. Bekerja dari rumah (work from home/WFH) sudah menjadi bagian dari new normal yang berpotensi menurunkan produktivitas karyawan. Padahal, sistem baru ini diharapkan bisa menjaga produktivitas dan daya saing sehingga mampu meningkatkan keberlangsungan perusahaan.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

HR Path, perusahaan konsultan HRIS (human resources information system), mengungkapkan bahwa tren tersebut meningkat di banyak perusahaan dalam menerapkan platform digital dan resource planning sebagai respons terhadap budaya kerja jarak jauh (WFH).

"Kami bangga bisa membantu pelanggan dalam perjalanan transformasi digital, yang memungkinkan mereka beradaptasi dengan perubahan dengan bantuan teknologi SDM mutakhir dan proses praktik kerja unggulan, yang pada akhirnya membuat mereka lebih tangguh,” kata Partner HR Path APAC Sebastien Corominas, Senin, 1 November 2021.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

HR Path yakin tren ini akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Survei yang dilakukan perusahaan asal Prancis itu menunjukkan hampir semua perusahaan memberlakukan aturan baru bagi karyawannya untuk bekerja di kantor hanya 2 atau 3 hari dalam sepekan.

Bukan karena pandemi COVID-19, tapi karena mereka merasa sudah tidak harus ke kantor. HR Path melihat dari kacamata HR strategis, bukan sekadar HR operation. HR Path melakukan pendekatan konsultasi yang didukung dengan solusi SAP SuccessFactors sebagai software-as-a-service (SaaS).

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Platform cloud SAP SuccessFactors dapat diakses dari mana saja, kapan saja tanpa tergantung orang IT. Modul yang digunakan bisa berasal dari rekomendasi oleh konsultan HR Path atau berdasarkan permintaan perusahaan.

Keunggulan lainnya adalah pengalaman dan jaringan yang tersebar tidak hanya di Asia Pasifik, tetapi juga Amerika dan Eropa. Perusahaan Indonesia yang bermitra dengan HR Path akan memiliki wawasan human resources yang lebih luas.

Corominas juga mengaku akan membantu perusahaan klien untuk menentukan kebijakan terhadap para karyawannya.

"Transparansi, proses, dan data yang valid memungkinkan kebijakan yang diambil sejalan dengan kebijakan strategis perusahaan. Pandemi COVID-19 telah mendorong perusahaan sadar pentingnya transformasi digital," papar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya