NASA Tunda Kirim Manusia ke Bulan gara-gara Elon Musk

Elon Musk.
Sumber :
  • Daily Express

VIVA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA menunda jadwal pengiriman dan pendaratan astronot di Bulan satu tahun lebih lama, atau menjadi 2025.

Segera Hadir Fitur Baru untuk Pengguna Mobil Listrik

Penundaan ini karena adanya protes atas kontrak tunggal yang diberikan NASA kepada SpaceX milik Elon Musk untuk membangun teknologi pendarat di satelit alam Bumi.

“Kami sudah kehilangan waktu hampir 7 bulan dalam litigasi, dan ada kemungkinan pendaratan manusia pertama tidak lebih awal dari tahun 2025,” kata Administrator NASA Bill Nelson, seperti dikutip VIVA Tekno dari situs Sputniknews, Rabu, 10 November 2021.

Kupas Tuntas Starlink, Satelit Elon Musk yang Siap 'Menerangi' IKN

Penundaan ini mengacu kepada keputusan pengadilan yang keluar pekan lalu yang menolak protes dari rival utama SpaceX, Blue Origin milik Jeff Bezos, atas hilangnya kontrak pendarat di Bulan.

Alasan lain dari penundaan itu adalah tenggat waktu awal yang ditetapkan oleh Pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump tidak didasarkan pada kelayakan teknis.

Bernard Arnault, Orang Terkaya di Bumi Tahun 2024 dan Berhasil Geser Posisi Elon Musk

Ia juga mengutip kegagalan Kongres AS menyediakan dana yang memadai untuk mengembangkan pendarat Bulan dari anggaran sebelumnya.

Meskipun jadwal yang diperbarui tidak mempengaruhi misi ke Bulan, Nelson juga mengingatkan bahwa AS sedang berlomba dengan China untuk mengirim kembali manusia ke Bulan, sejak pendaratan Apollo pada Desember 1972.

"China berambisi mendaratkan taikonaut (astronot versi China) jauh lebih awal dari yang diperkirakan. Tapi, apapun itu, kami segera menjadi seagresif mungkin dengan cara yang aman dan layak secara teknis untuk mengalahkan pesaing kami," tegas dia.

Pendaratan pertama Apollo di satelit alami Bumi terjadi pada Juli 1969, sekaligus mengakhiri perlombaan antariksa yang mempertemukan Amerika Serikat (AS) dengan Uni Soviet di era Perang Dingin.

Setelah Perang Dingin usai, posisi Uni Soviet – sekarang Rusia – diganti oleh China. Negeri Tirai Bambu telah memamerkan teknologi luar angkasanya tahun ini. Terbaru, China meluncurkan bagian pertama dari stasiun luar angkasa baru miliknya, Tiangong, pada April lalu.

China juga telah mengumumkan ambisi mereka untuk menginjakkan kaki di Planet Mars pada 2033. Dengan begitu, Amerika seperti ditarik ke dalam perlombaan senjata untuk menjadi penjaga galaksi (the guardian of galaxy).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya