Amerika Tidak Suka Rusia Jadi Tukang Sapu di Luar Angkasa

Hubungan Rusia dan AS.
Sumber :
  • Newsweek

VIVA – Puing-puing atau sampah antariksa bertebaran di Orbit Bumi, sehingga membahayakan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) beserta para astronot yang sedang bertugas.

Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap

Untuk itu, Rusia berinisiatif menyingkirkan puing-puing tersebut dengan menembakkan rudal antisatelit sebagai uji coba. Namun, 'niat baik’ Rusia bersih-bersih luar angkasa ditanggapi negatif oleh Amerika Serikat (AS).

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan bahwa apa yang dilakukan Rusia sangat berbahaya dan tidak bertanggung jawab.

Wamenhan Rusia Ditangkap Atas Dugaan Korupsi

"Perilaku Rusia sangat berbahaya dan sembrono. Menghancurkan satelit dengan cara seperti itu justru menghasilkan potongan-potongan puing yang sekarang mengancam satelit dan objek luar angkasa lainnya," kata dia, seperti dikutip dari situs Russia Today, Rabu, 17 November 2021.

Akan tetapi, Badan Antariksa Rusia atau Roscosmos membantah tudingan AS. Mereka mengklaim puing-puing yang melintas dekat Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) kini tidak lagi menjadi ancaman.

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

“Awak (astronot) ISS secara rutin melakukan operasi sesuai jadwal. Daerah sekitar ISS kini menjadi zona hijau. Saat ini ISS menampung tujuh astronot yang berasal dari Rusia, AS dan Jerman," demikian keterangan resmi Roscosmos.

Price lalu membalas pembelaan Roscosmos dengan mengatakan uji coba rudal antisatelit Rusia menghasilkan lebih dari 1.500 puing besar dan ratusan ribu puing lebih kecil mengorbit dekat Bumi sehingga mengancam keamanan semua negara.

“Selain itu, uji coba ini akan secara signifikan meningkatkan risiko keselamatan para astronot yang lagi bertugas di ISS," jelas dia. Sebelumnya, Amerika menuding China sedang menguji coba rudal hipersonik berkemampuan nuklir. Tapi China buru-buru membantah.

"Itu bukan rudal (hipersonik), tapi kendaraan luar angkasa yang sudah menjadi tes rutin untuk pengujian penggunaan kembali kendaraan," tegas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.

Menurutnya, penting bagi China melakukan uji keandalan roket (reliability test) supaya bisa menyediakan metode yang murah dan nyaman bagi manusia untuk melakukan perjalanan ke luar angkasa maupun sebaliknya. "Ini bukan sesuatu yang baru dan aneh. Sudah banyak perusahaan melakukan tes serupa," tutur Zhao.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya