Enggak Usah Takut Konsumsi Produk Air Minum yang Sudah Dicap SNI

Ilustrasi air minum kemasan.
Sumber :
  • Unsplash

VIVA – Dokter spesialis onkologi, spesialis kebidanan dan kandungan, serta pakar pangan mengutarakan belum pernah menemukan konsumen yang mengalami penyakit kanker dan gangguan pada janin karena mengkonsumsi air minum dalam kemasan galon guna ulang. Dijelaskan pula bahwa semua air kemasan yang sudah memiliki izin edar aman dikonsumsi.

Bisa Picu Kanker, Ini Biang Kerok Penyebab Tingginya Kadar Bromat dalam Air Minum Kemasan

Pakar Pangan dari Universitas Trilogi Hermawan Seftiono menegaskan jika konsumen tidak usah khawatir. Karena, berdasarkan penelitian yang pernah dilakukannya terbukti tidak ada migrasi Bisfenol A (BPA) yang terdapat dalam botol Policarbonat (PC) yang ditempatkan pada suhu ruangan 23 derajat Celcius selama 24 jam.

Sedangkan, jika botol terkena paparan sinar Matahari pada suhu 30 derajat Celcius selama 7 jam hanya ada migrasi sebesar 0,0257 ppm. Sementara, apabila diisi air panas 100 derajat Celcius selama 30 menit paparan migrasinya mencapai 0,0495 ppm.

Pakar Ungkap Lokasi Sumber Air yang Bagus untuk Dikonsumsi

Sampel-sampel air botol PC ini diambil sebanyak 5 ml lalu diukur absorbannya pada panjang gelombang 275 nm sebanyak 3 kali pengukuran. "Itu jauh di bawah batas maksimal migrasi yang telah ditetapkan BPOM, yaitu 0,6 bpj," ungkap Hermawan, Kamis, 18 November 2021.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ia juga mengatakan bahwa air galon guna ulang sudah dinyatakan aman untuk dikonsumsi karena migrasi BPA-nya hanya 0,033 bpj atau jauh di bawah batas maksimal migrasi yang telah ditetapkan BPOM, yakni 0,6 bpj.

PDAM Tirta Moedal Semarang Jadi Pilot Project Perusahaan Berkemandirian Finansial di RI

Selain itu, menurut Hermawan, jika sudah memiliki izin edar, artinya produk air minum dalam galon guna ulang sudah memiliki SNI (Standar Nasional Indonesia). "Sudah melewati aturan pengujian berdasarkan yang ada di laboratorium yang sudah berakreditasi. “Jadi aman untuk dikonsumsi," tutur dia.

Minum air es saat berbuka.

Photo :
  • U-Report

Pada kesempatan yang sama, Spesialis Onkologi Dr Bajuadji menjelaskan jika kanker merupakan sekelompok penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel abnormal yang dapat menyebabkan kematian.

Kanker terbagi dua, yaitu yang solid (padat) seperti kanker payudara, kanker usus besar, kanker paru, tulang, prostat, dan non solid seperti kanker darah (leukemia).

Disampaikan juga bahwa etiologi kanker ada yang berasal dari dalam dan dari luar. Menurutnya, faktor internal ini paling dominan, di mana 85 persen keganasan kanker diturunkan secara genetik, sehingga terjadi kegagalan repair dari sel DNA ke gen yang akan menjadi gen abnormal yang menetap.

"Ini yang akan menjadi sel kanker," katanya. Sedangkan dari faktor eksternal atau lingkungan bisa disebabkan zat kimia, radiasi, sinar ultraviolet atau zat karsinogen, misalnya zat pewarna, atau formalin yang ada pada makanan yang memicu terjadinya keganasan.

Dengan demikian, penyebab kanker yang paling utama adalah faktor genetik. Kedua yaitu faktor lingkungan misalkan kebiasaan merokok, minum alkohol, terpapar sinar ultraviolet berlebih dari Matahari, serta radiasi ionisasi.

Kemudian, faktor makanan yang mengandung zat kimia yang bersifat karsinogen seperti zat pewarna dan formalin. Ada juga karena virus dan karena penggunaan hormon sehingga terjadi ketidakseimbangan hormon.

"Yang jelas, belum pernah ada orang terkena penyakit kanker karena mengkonsumsi air minum dalam kemasan galon guna ulang. Sampai sekarang, saya sendiri belum pernah ada pasien yang datang karena riwayat penggunaan air galon isi ulang," tegas dia.

Minum air putih saat bangun tidur.

Photo :
  • U-Report

Hal senada juga disampaikan Spesialis Kebidanan dan Kandungan Dr M Alamsyah Azis. Menurutnya, belum ada seorang ibu hamil yang kesehatan janinnya terganggu hanya karena mengkonsumsi air galon guna ulang. Ia mengatakan bahwa faktor utama yang mempengaruhi kesehatan janin itu adalah asupan gizi.

“Jadi, seorang calon ibu harus memiliki asupan gizi yang baik untuk mempersiapkan kehamilan. Makronutrien dan mikronutrien selama hamil akan sangat berdampak terhadap suplai kebutuhan gizi bagi pertumbuhan janin," jelas Alamsyah.

Adapun yang menjadi faktor risiko sehingga membahayakan ibu dalam kehamilan adalah kebiasaan merokok, meminum alkohol, penyakit yang sudah diidap ibu terutama penyakit jantung, diabetes, dan keadaan trauma. “Jadi, saya belum menemukan dari pasien saya ada keluhan karena mengkonsumsi air minum dalam kemasan galon guna ulang,” paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya