- Business 2 Community
VIVA – Program Telkomsel Innovation Center (Tinc) memasuki Batch 7 untuk membuka lagi kesempatan bagi seluruh talenta unggul di bidang teknologi digital dalam mengoptimalkan berbagai potensi guna memperkuat ekosistem digital Indonesia. Proses pendaftaran dibuka sejak 18 Oktober 2021 sampai saat ini.
Tinc Batch 7 fokus mengakselerasi startup Tanah Air yang minimal berada pada tahap pre-SEED, yang memiliki potensi untuk berkolaborasi, khususnya yang bergerak di bidang Agritech, Healthcare, Education, Leisure Economy, Logistics & Supply Chain, dan Gaming.
"Tapi, kami tidak membatasi kepesertaan untuk startup digital sektor lainnya," ujar Vice President Strategic and Explorative Partnership Telkomsel, Mahmud Saladin, Kamis, 18 November 2021.
Teknologi yang digunakan oleh startup peserta Tinc Batch 7 diharapkan dapat memanfaatkan teknologi jaringan 5G, Software as a service (SaaS) / platform as a Service (PaaS), Artificial Intelligence (AI) / Machine Learning, dan Internet of Things (IoT).
"Kami menargetkan untuk dapat berkolaborasi dengan lebih banyak inovator startup lokal dari berbagai wilayah di Indonesia, terutama yang memiliki potensi untuk mengembangkan solusi digital yang dapat meningkatkan keunggulan produk dan layanan Telkomsel," jelas dia.
Mahmud melanjutkan, program Tinc Batch 7 secara konsisten terus berperan sebagai sarana yang dapat mendampingi serta mengakselerasi para inovator lokal untuk menciptakan dan mengembangkan inovasi berbasis digital yang dapat menjadi solusi atas berbagai tantangan di setiap fase kehidupan masyarakat.
“Kebutuhan masyarakat terhadap solusi digital kini semakin luas seiring dengan semakin tingginya adopsi gaya hidup digital masyarakat. Selain itu, kebutuhan lintas sektor industri akan solusi digital yang dapat mendorong transformasi bisnis seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi juga semakin tinggi," paparnya.
eSIM Bagian dari Mengurangi Jejak Karbon
Telkomsel juga telah meluncurkan Embedded Subscriber Identity Module (eSIM) yang diharapkan dapat mengurangi limbah bekas cangkang kartu SIM.
