Digitalisasi untuk Lansia

Orang lanjut usia atau lansia.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Indonesia merupakan negara keempat dengan populasi terbesar di dunia tapi penduduknya mengalami percepatan penuaan. Pada 2020 misalnya, penduduk lanjut usia atau lansia mencapai 26,4 juta jiwa.

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan Hingga Stabilitas Geopolitik

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) memproyeksikan penduduk lansia akan berjumlah sekitar 61,4 juta jiwa atau sekitar 20-25 persen dari total penduduk pada 2045.

“Indonesia diprediksi menjadi negara dengan silver economy terbesar setelah China dan Jepang. Sekarang waktu yang penting untuk mulai mengembangkan berbagai kebijakan multisektor yang lebih efektif, inklusif, dan berkelanjutan agar siap menghadapi penuaan penduduk,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Jumat, 19 November 2021.

Detik-detik Lansia Tewas Tertimpa Atap Ambruk saat Tidur Pulas

Lebih lanjut ia mengatakan, belum semua lansia memiliki akses yang sama terhadap perlindungan sosial seperti jaminan pensiun, jaminan hari tua, hingga layanan perawatan jangka panjang. Meski lansia perempuan hidup lebih lama dibandingkan pria, namun mereka lebih rentan menghadapi berbagai macam hal hingga berujung pada kemiskinan.

Salah satu strategi untuk menghadapi penuaan penduduk melalui digitalisasi yang memudahkan lansia untuk mengakses layanan kesehatan dan keuangan hingga sosial, sekaligus mengurangi kontak fisik dan risiko penularan COVID-19.

Wanita Lansia di Jaksel Ngaku Diperkosa Handphone, Diduga Halusinasi

Digitalisasi yang dimaksud adalah merilis Sistem Informasi Lanjut Usia (Silani) dalam bentuk aplikasi berbasis website untuk pemutakhiran data lansia, rujukan layanan, dan manajemen kasus, serta berbasis android yang dapat diakses lansia di wilayah uji coba.

Menurutnya, Silani memudahkan pelaksanaan layanan lansia terintegrasi berdasarkan kajian human factor study. Layanan tersebutperlu dukungan konkret pemerintah daerah (pemda) hingga tercermin dalam kebijakan berkelanjutan, penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak lansia.
 
Pada 2019, Silani memulai pendataan lansia di tujuh desa/kelurahan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), DKI Jakarta, dan Bali. Dikatakan pula bahwa platform Silani mengalami perbaikan tata kelola pemenuhan hak lanjut usia, yang mana digitalisasi layanan membuka pemahaman mendalam bagi lansia.

Pemahaman mendalam yang dimaksud terkait hak-hak para lansia yang terintegrasi. Pengembangannya tidak saja ditujukan bagi lansia, tapi juga dapat meningkatkan atau mempererat hubungan antar generasi.

Pengembangan Silani juga diharapkan dapat mendekatkan seluruh layanan, sebab lansia membutuhkan layanan yang holistik, selain kesehatan dan sosial. Bahkan, menurut data, banyak sekali lansia yang ingin terus bekerja. Saat ini, pihak-pihak terkait terus menyempurnakan platform Silani dan juga sedang melakukan uji coba.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya