Asteroid yang Ledakannya Lebih Kuat dari Nuklir Mepet-mepet Bumi

Ilustrasi ledakan nuklir.
Sumber :

VIVA – Sebuah asteroid yang ditemukan pada 2018 akan kembali melakukan perjalanan mendekati Bumi. Batu luar angkasa yang dinamakan 2018 AH itu akan muncul pada akhir Desember 2021 dengan jarak 296.758 km atau tiga perempat jarak dari Bumi ke Bulan.

Bumi Resources Raih Laba Bersih US$67,63 Juta di Kuartal I-2024

Meskipun ukurannya sangat besar tapi Asteroid 2018 AH kurang mendapat perhatian karena redup. Kendati demikian, benda antariksa itu diklaim memiliki ledakan yang lebih kuat dari bom nuklir, menurut alat pelacak asteroid milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA.

Para peneliti NASA juga memperkirakan Asteroid 2018 AH berdiameter antara 84 hingga 190 meter, membuatnya mirip dengan Asteroid Tunguska yang diduga menghasilkan ledakan sebesar 12 megaton.

Terkuak, Warna Ini Bisa Memprediksi Keberadaan Alien

NASA mengklasifikasikannya sebagai objek dekat Bumi. Batu luar angkasa itu telah dimasukkan ke dalam kategori Apollo atau tingkat yang paling berbahaya, seperti dilansir dari laman Sputniknews, Senin, 29 November 2021.

Asteroid Apollo memiliki orbit yang berpotongan dengan Bumi sehingga menimbulkan bahaya tabrakan. Tapi, NASA mengatakan kecil kemungkinan benda antariksa itu akan bertabrakan dengan Bumi.

Kinclong Sepanjang Hari, Nilai Transaksi Perdagangan Saham BUMI Capai Rp 412 miliar

Namun, jika lintasannya berubah dan mengarah ke Bumi maka konsekuensinya akan terjadi bencana.

Sebagai perbandingan, meteor setinggi 17 meter yang meledak di atmosfer di atas wilayah Chelyabinsk, Rusia pada 2013 merusak lebih dari tujuh ribu bangunan dan mengakibatkan kerusakan berat senilai US$33 juta (Rp473 miliar).

Asteroid 2018 AH akan menjadi asteroid terbesar yang diketahui melintas begitu dekat dengan Bumi sejak kedatangan Asteroid JE9 2002 pada 1971.

Pertemuan berikutnya dengan batuan raksasa ini akan terjadi pada 2028, ketika asteroid sepanjang hampir satu kilometer, 2001 WN5, terbang melewati Bumi.

Bicara asteroid jatuh ke Bumi, Direktur Institut Teknologi dan Industri Luar Angkasa Alan Duffy mengingatkan bahaya yang dialami manusia apabila mencoba menatap asteroid atau meteor saat jatuh menuju Bumi.

Ia pun merekomendasikan untuk tidak melakukan hal itu kendati memiliki rasa penasaran yang tinggi.

"Saran terbaik adalah jangan melihatnya. Demi Tuhan. Mungkin akan sulit untuk tidak menatapnya. Yang jelas, nih, cahaya silau dari benda-benda luar angkasa itu saat terbakar di atmosfer sangat berbahaya. Retina mata Anda bisa rusak," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya