Rutin Patroli Siber untuk Tangkal Hoax

Ilustrasi hoax.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo mengapresiasi masyarakat Indonesia khususnya yang semakin melek secara digital dan berani untuk melaporkan konten negatif seperti hoax di ruang digital kepada lembaga yang tepat sehingga tercipta kenyamanan di ruang digital Indonesia.

Kominfo Ancam Blokir 6 Platform Online Travel Agent yang Belum Daftar Sebagai PSE

Tentunya apresiasi itu ditujukan karena masyarakat artinya memiliki satu tujuan yang sama dengan pemerintah yang berjanji untuk menguatkan dan menyiapkan ruang digital yang aman bagi semua pihak.

“Terima kasih kepada seluruh warga di Indonesia yang sekarang aktif melakukan pelaporan konten-konten hoax dan tidak mendidik untuk kemudian kami tindak lanjuti. Tentu ini harus diapresiasi," kata Tenaga Ahli Menkominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa Devie Rahmawati di Bogor, Jawa Barat, Jumat, 3 Desember 2021.

Anggota BPK Achsanul Qosasi Didakwa Terima Uang Korupsi Proyek BTS Rp 40 Miliar

Sebagai langkah penanganan hoax dan konten negatif, Kementerian Komunikasi dan Informatika sebenarnya secara rutin telah menyediakan patroli siber secara khusus yang dilakukan di ruang digital.

Beberapa konten negatif bahkan turut dibantu untuk ditangani oleh beberapa Kementerian dan Lembaga terkait agar masyarakat mengetahui kebenaran informasi yang akurat.

Isu Kandungan Bromat di Le Minerale Dicap Kominfo Hoax, Manajemen Kasih Penjelasan

Misalnya seperti masalah COVID-19, konten-konten hoax atau sesat dibuktikan dan ditangani dengan peran serta Kementerian Kesehatan karena menyangkut pembahasan sesuai bidangnya.

Kominfo secara spesifik menurut undang-undang dapat langsung menangani tayangan perjudian dan pornografi sehingga dua konten tersebut tidak menyebar dan merusak situasi sosial di tengah masyarakat.

Meningkatnya tingkat melek digital hingga keberanian masyarakat untuk melakukan pelaporan atas isu negatif di ruang digital juga dinilai tidak lepas dari program Gerakan Literasi Digital Nasional (GLDN) yang dicanangkan pada Mei 2021.

Antusias masyarakat untuk mendapatkan pelatihan dasar mendapatkan pengetahuan tentang empat pilar literasi digital dinilai sangatlah tinggi. Target awalnya, Kominfo akan menyasar 12,5 juta penduduk untuk mendapatkan pelatihan Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital hingga akhir 2021.

Namun rupanya dalam data Kementerian Kominfo terdaftar sebanyak 13 juta penduduk hingga November 2021 telah mendapatkan pelatihan literasi digital dalam gerakan nasional itu.

“Banyak orang yang mendadak digital di tahun 2020. Itu membuat orang jadinya gagap dengan ruang digital. Tidak peduli latar belakang pendidikan maupun ekonomi. Mudah-mudahan ini membantu dan membuat masyarakat kita makin cakap digital dan memiliki kehidupan paripurna di ruang digital,” ujar Devie.

Berkaca dari hal- hal itu diharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung ruang digital yang aman dan nyaman serta dapat dimanfaatkan secara maksimal dapat terus berlanjut dan bahkan bisa terus bertambah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya