Amerika Enggak Rela China Kuasai Luar Angkasa

Amerika Serikat (AS) vs China di luar angkasa.
Sumber :
  • The Mirror

VIVA – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengungkapkan rincian kerangka kebijakan ruang angkasa barunya, di mana secara tegas memiliki tujuan untuk melawan ancaman berbasis ruang angkasa dari China dan Rusia.

Kongkalikong dengan Jerman, Yunani Kirim Ribuan Roket ke Ukraina

Dokumen tujuh halaman itu berisi pembaruan rencana Joe Biden untuk kegiatan sipil, komersial, dan militer di luar angkasa. Secara resmi, dokumen itu disebut Kerangka Prioritas Luar Angkasa AS, yang menguraikan banyak prioritas yang pertama kali ditetapkan selama masa pemerintahan Donald Trump.

Namun, pemerintahan Biden telah memperluas kebijakan luar angkasa dengan penekanan baru pada penggunaan ruang angkasa untuk mengatasi perubahan iklim. Kerangka itu terungkap menjelang pertemuan perdana Dewan Antariksa Nasional.

Tentara Rusia Bombardir Tempat Pertemuan Para Jenderal Ukraina

"Aktivitas luar angkasa sangat penting bagi cara hidup kita," demikian bunyi dokumen tersebut, seperti dikutip dari laman Express, Senin, 6 Desember 2021. Dokumen itu juga berbunyi bahwa ruang angkasa adalah kepentingan nasional yang vital bagi AS.

Ketika aktivitas ruang angkasa meningkat dengan cepat, maka Amerika menghadapi tantangan baru terhadap kepemimpinannya di sektor ini.

Soal Lemahnya Penegakkan Aturan ke Tiktok, Ekonom Singgung Ambisi Jalur Sutra Tiongkok

"Mereka (China dan Rusia) memajukan pemahaman kita tentang Bumi, alam semesta, dan kemanusiaan, memungkinkan keamanan nasional AS, menciptakan lapangan kerja dan peluang ekonomi yang baik, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan kita dan menginspirasi untuk mengejar impian kita," bunyi dokumen tersebut.

Meski tidak disebutkan namanya, hal ini bisa menjadi serangan terselubung untuk China dan Rusia yang merupakan ancaman terbesar bagi hegemoni luar angkasa AS.

China khususnya, telah muncul dalam beberapa tahun terakhir sebagai kekuatan luar angkasa baru dan telah mendaratkan robot penjelajah di Bulan dan Mars.

Negara Tirai Bambu juga sedang merakit Stasiun Luar Angkasa Tiangong (Istana Surgawi) untuk menyaingi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) di orbit Bumi, dan sukses menguji coba senjata hipersonik yang membuat Amerika Serikat was-was.

Tiangong adalah penerus laboratorium ruang angkasa Tiangong-1 yang diluncurkan pada 2011 dan Tiangong-2 pada lima tahun kemudian. Tiangong dibangun dengan desain modular, mirip dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang dioperasikan oleh Amerika Serikat (AS), Rusia, Jepang, Kanada, dan Badan Antariksa Eropa (ESA).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya