Meramal Kematian Matahari

Badai Matahari.
Sumber :
  • Bizsiziz

VIVA – Matahari pada akhirnya akan mati. Tapi, bagaimana dan kapan terjadinya masih menjadi perdebatan ilmiah. Satu studi menunjukkan bahwa semua manusia di Bumi akan mati jauh sebelum kematian Matahari.

5 Negara Tanpa Malam, Matahari Hampir Tidak Pernah Terbenam

Menurut sebuah penelitian di Jurnal Nature Astronomy awal tahun ini menyebutkan Matahari akan mati dalam waktu sekitar 10 miliar tahun.

Bintang seperti Matahari mulai mati ketika mereka telah membakar semua bahan bakar hidrogennya. Pada titik ini mereka berkembang dan menjadi jenis bintang yang sangat besar yang disebut raksasa merah.

Gerhana Matahari Total Bakal Hadir di Indonesia, Cek Jadwalnya

Diperkirakan tahap ini akan terjadi pada Matahari kita dalam waktu sekitar lima miliar tahun. Matahari diperkirakan akan mengembang sedemikian rupa, sehingga akan menelan Planet Mars dan Bumi seolah-olah mengembang menjadi raksasa merah, sebagaimana dikutip dari situs The Sun, Selasa, 7 Desember 2021.

"Manusia diperkirakan akan mati jauh sebelum itu, kecuali kita dapat menemukan cara untuk meninggalkan Bumi ke tempat lain. Studi tahun 2018 menunjukkan bahwa pada tingkat ini manusia hanya memiliki (usia) sekitar satu miliar tahun lagi," demikian bunyi dari Jurnal Nature Astronomy.

Eropa Siapkan Proyek Gerhana Matahari Buatan, Buat Apa?

Alasannya, karena Matahari diprediksi akan 10 persen lebih terang setiap miliar tahun dan ini dapat menciptakan beberapa masalah besar bagi kehidupan di Bumi. Peningkatan seperti itu akan menguapkan lautan dan sumber air.

Studi ini juga menunjukkan bahwa ketika Matahari selesai dengan tahap raksasa merahnya, maka akan menjadi katai putih dan kemudian berakhir sebagai nebula planet. Itu artinya Sang Surya akan berakhir sebagai cangkang gas panas yang bersinar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya