Amerika Makin Terpojok oleh China

Amerika Serikat (AS) vs China di luar angkasa.
Sumber :
  • SpaceNews

VIVA – Satelit Amerika Serikat (AS) terus-menerus diserang dan China digadang-gadang menjadi kekuatan super di ruang angkasa (space superpower) yang dominan pada akhir dekade ini.

Kanye West Dilaporkan Akibat Diduga Meninju Pria yang Melecehkan Istrinya, Bianca Censori

“Ancaman (dari China) benar-benar tumbuh dan berkembang setiap hari. Ini benar-benar evolusi aktivitas yang sudah terjadi sejak lama. Kami benar-benar berada pada titik di mana sistem ruang angkasa kami semakin terancam," kata Wakil Kepala Staf Luar Angkasa AS Jenderal David Thompson.

Menurutnya, Amerika Serikat harus menghadapi serangan yang terjadi secara terus-menerus terhadap satelit setiap harinya melalui alat non-kinetik seperti laser, pengacau frekuensi radio, dan serangan dunia maya.

Di Tengah Konflik Perang, Tiongkok Dukung Upaya Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Para ahli dari seluruh dunia sepakat menentang penggunaan senjata kinetik terhadap satelit yang dapat memperburuk jumlah puing-puing luar angkasa di sekitar orbit Bumi dan menjebak manusia dalam skenario terburuk.

China sedang membangun versi GPS sendiri dan beberapa satelit mata-mata. Jumlah peluncurannya dua kali lipat lebih banyak dari Amerika Serikat, seperti dikutip dari situs Independent, Selasa, 7 Desember 2021.

Honda Kenalkan 3 Mobil Listrik Terbarunya Ye Series, Siap Jegal BYD

"Mereka (China) sebenarnya jauh di depan Rusia. Mereka menggunakan sistem operasional dengan kecepatan yang luar biasa. Meski kami masih menjadi yang terbaik, tapi China mampu mengejarnya dengan cepat," ungkap Thompson.

Jadi, menurutnya, Amerika Serikat harus khawatir pada akhir dekade ini jika tidak segera beradaptasi.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden dilaporkan menjalin komunikasi intens dengan Partai Komunis China guna menetapkan norma-norma internasional untuk dunia maya dan ruang angkasa, tetapi nampaknya mereka tidak menanggapi negosiasi.

Rusia melakukan uji non-destruktif senjata antisatelit berbasis ruang angkasa pada Juli dan Desember 2020.

China juga mengalami kemajuan dalam pengembangan rudal dan senjata elektronik yang dapat menargetkan satelit yang mengorbit tinggi dan rendah di Bumi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya