TikTok Jadi Ladang Informasi

Fitur terbaru TikTok. Durasi video bisa menjadi 5 menit.
Sumber :
  • VIVA/Agus Setiawan

VIVA – Popularitas platform video pendek asal China TikTok juga dimanfaatkan untuk perusahaan media melakukan penyebaran konten. Hingga saat ini mereka telah membawahi 200 media di Indonesia. Tujuannya adalah untuk memberi kesempatan bagi media mendapat perhatian yang lebih baik di TikTok.

Kemenkominfo Menggelar Nobar Webinar "Mengenal Literasi Digital Sejak Dini"

"TikTok memang bukan media sosial. Di sini kesempatan mendapat perhatian dari warganet lebih besar. Konten yang dibuat akan mendapat penonton yang banyak karena ditampilkan sesuai minat pengguna," kata Industry Partnership TikTok Indonesia Oky Dwiputra, dalam konferensi pers virtual, Rabu, 8 Desember 2021.

Jadi, lanjut dia, konten yang ada di TikTok tidak hanya ditampilkan untuk pengikut akun saja, tapi juga seseorang yang memiliki minat pada jenis kontennya. Adapun kategorinya terdiri dari edukasi, makanan dan minuman, fesyen hingga komedi.

Ketua DPD PSI Jakbar Mundur, DPW PSI Jakarta: Kami Tidak Mentolerir Kekerasan Seksual

Oky menyarankan media untuk tidak membuat konten dengan lipsync atau menari, karena tidak akan mendapat jumlah penonton yang bagus. Idealnya konten berita dibuat dalam durasi 15 hingga 28 detik.

Lebih lanjut dikatakan bahwa 8 detik pertama menjadi penentu apakah konten kita akan mendapat peminat. Jadi dalam waktu tersebut, pembuat konten bisa menonjolkan inti dari berita. Algoritma yang bekerja juga akan mendistribusikan konten ke pengguna yang berkesinambungan.

5 Cara Detoks Pikiran untuk Mencegah Stres Makin Parah, Salah Satunya Meditasi

"Itulah yang membedakan antara TikTok dengan media sosial, sehingga peluang ditonton akan lebih besar tidak tergantung pada pengikut. Potensi jumlah pengikut baru juga cukup besar," jelas Oky.

Format video pendek TikTok juga diusung vertikal karena data menunjukkan 90 persen pengguna media sosial menggunakan ponsel, dibanding format horizontal yang cocok untuk monitor namun memiliki keterbatasan tempat dan waktu.

Oky juga menjelaskan bahwa ada 3 algoritma TikTok. Dari sisi pengguna akan dicocokkan berdasarkan usia, jenis kelamin, dan profesi. Kedua adalah improvement yang mana bisa mendeteksi lokasi, cuaca, waktu bahkan tema dari konten tersebut.

Ketiga atau terakhir adalah mesin pembelajaran untuk mengetahui minat berdasarkan video yang ditonton, sehingga lebih akurat. Konten berita yang diminati di TikTok saat ini ada 4 kategori, seperti hard news, humanis, entertainment, dan sport news.

Tapi tidak menutup kemungkinan akan ada lebih banyak lagi kategori jika pemain mau keluar dari zona nyaman untuk menggali potensi lainnya.

"Pengguna sangat suka konten informatif yang diproduksi media. Konten media yang diproduksi di media sosial atau TikTok akan lebih dipercaya atau kredibel. Bahkan mereka akan menjadi pengikut. TikTok selain sebagai sarana hiburan juga sebagai tempat mendapatkan informasi," tegas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya