- Global News
VIVA – Amerika Serikat (AS) membentuk satuan tugas atau satgas untuk merespons cepat terhadap unidentified flying object (UFO). Kebijakan ini kali pertama setelah 7 dekade lamanya pemerintah AS akan bersikap transparan mengenai UFO.
Beberapa waktu yang lalu, sebuah laporan dari Departemen Pertahanan AS atau Pentagon yang dirilis pada Juni 2021 mengatakan, dari 144 laporan yang dibuat tentang UFO sejak 2004, hanya satu yang bisa dijelaskan.
Jadi, tidak menutup kemungkinan bahwa benda-benda yang tidak teridentifikasi tersebut adalah alien. Kongres Amerika langsung menuntut laporan tersebut setelah militer AS melaporkan banyak objek tidak dikenal terlihat bergerak tidak menentu di langit.
Pentagon kemudian membentuk Satgas Fenomena Udara Tak Dikenal pada Agustus tahun ini untuk menyelidiki laporan tersebut.
Satgas tersebut harus mampu mendeteksi, menganalisis, dan membuat katalog peristiwa-peristiwa yang terkait UFO dan mendapatkan wawasan tentang sifat serta asal-usul UFO.
Pembentukan Satgas Fenomena Udara Tak Dikenal merupakan teguran keras atas ketidakmampuan dan kelambanan Amerika selama bertahun-tahun terhadap penanganan UFO.
Senator AS dari Partai Republik Marco Rubio merupakan salah satu sosok yang mendesak agar studi UFO dilakukan sesegera mungkin.
"Selama bertahun-tahun, pria dan wanita yang kami percaya untuk membela negara kami melaporkan pertemuan dengan pesawat asing tak dikenal (UFO) yang memiliki kemampuan superior. Selama bertahun-tahun pula kekhawatiran mereka sering diabaikan dan ditertawakan," kata dia, seperti dikutip dari laman Express, Senin, 13 Desember 2021.
Pentagon bersama komunitas intelijen memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum benar-benar dapat memahami apakah ancaman udara ini menghadirkan masalah keamanan nasional yang serius untuk masa kini dan masa depan.
