Dunia Kripto dan NFT Akan Bergantung pada Metaverse

Kepala Eksekutif Indodax Oscar Darmawan.
Sumber :
  • Dok. Indodax

VIVA – Kepala Eksekutif Indodax Oscar Darmawan menilai perkembangan Metaverse yang sempat "hype" atau ramai karena Facebook beberapa waktu lalu, akan berperan besar terhadap Non Fungible Token (NFT) atau aset digital sebagai bukti kepemilikan barang yang dapat dibeli dengan mata uang kripto, dan juga dunia kripto pada 2022.

Asia Tenggara Bisa Jadi Pemimpin Industri Kripto Dunia, Begini Penjelasannya

Metaverse adalah suatu Augmented Reality (AR) di mana seseorang bisa melakukan apapun dan berinteraksi dengan orang lain secara virtual meskipun sampai saat ini baru banyak diimplementasikan di dunia gaming.

Secara lebih sederhananya, Metaverse adalah simulasi dunia manusia yang ada di internet.

Trading Kripto untuk Pemula Cuan Hanya di Sini

"Kalau bicara soal Metaverse dan dunia sudah digital, uangnya tidak akan tersentralisasi. Uangnya tentu akan digital dan terdesentralisasi. Itu akan menggerakkan kripto. Sama halnya dengan kita bicara soal NFT. Lukisan digital di NFT semahal apapun jika tidak ada fungsinya buat apa," kata dia, Kamis, 30 Desember 2021.

Namun, lanjut Oscar, jika hidup di dunia digital dan punya aset digital NFT yang harganya mahal tentu akan sangat berguna. Maka dari itu, ia mengingatkan apabila tren Metaverse bisa take-off atau melesat, maka NFT juga akan ikut.

Cocok untuk Content Creator, Aset Kripto Ini Resmi Diperdagangkan di Indonesia

"Kalau NFT tanpa adanya Metaverse hanya akan sebatas hype saja," paparnya. Banyak fenomena mengenai aset kripto yang terjadi dalam kurun 2021. Pada tahun depan, ungkap Oscar, performa aset kripto diharapkan akan lebih baik lagi dengan adanya ekosistem terbaru.

Ia juga memprediksi bahwa pada tahun depan akan ada suatu ekosistem baru setelah pada 2020 ada DeFi dan di 2021 ada NFT dan juga Metaverse. Tentunya, ekosistem tersebut juga tidak akan ditinggalkan, meskipun ekosistem yang baru terbentuk.

Tidak hanya perihal ekosistem, setelah adanya pergerakan dari negara El Salvador yang menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, Oscar meyakini akan ada negara lainnya yang menyusul.

Pada tahun ini, Bitcoin menjadi semakin "mainstream". Oscar melihat orang awam yang biasanya tidak tahu apa itu bitcoin, kini menjadi mulai mendengar dan mulai sadar soal Bitcoin. Tidak hanya itu, Bitcoin pun juga sudah digunakan sebagai devisa negara dan juga masuknya institusi investor.

"Dulu negara belum pernah sama sekali mempertimbangkan Bitcoin sebagai devisa. Namun di tahun ini, negara El Salvador yang kabarnya nantinya juga akan diikuti oleh negara Amerika Selatan lainnya yang selama ini terikat dengan Dolar AS mempertimbangkan Bitcoin sebagai devisa negara," tutur Oscar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya