Israel Kembangkan Drone Pembunuh

SMASH drone
Sumber :
  • Thetimes

VIVA – Perusahaan yang berbasis di Israel mengumumkan sebuah drone pembawa senjata yang menakutkan, di mana benda itu mampu membawa penembak jitu dan senapan serbu. Drone itu disebut 'SMASH Dragon' yang dapat diisi dengan granat 40mm.

Serangan Pasukan Israel Kini Menargetkan Perempuan Palestina di Gaza

Perusahaan yang berbasis di Israel, Smart Shooter mengatakan bahwa mereka menawarkan teknologi yang telah terbukti dalam pertempuran yang dapat mengenai target dengan tepat. 

Perusahaan mengatakan sedang mengembangkan senjata untuk penegakan hukum dan penggunaan militer, mengutip dari situs Metro, Minggu 16 Januari 2022.

Adzan Berkumandang di Jalur Gaza, Warga Palestina Rayakan Lebaran Diwarnai Bom dan Rumah Runtuh

"Senjata ini sangat ringan. SMASH Dragon mengintegrasikan konsep stabilisasi unik dengan teknologi SMASH yang memungkinkan sistem untuk secara akurat mengenai target statis dan bergerak saat terbang," kata perusahaan. 
Drone yang dioperasikan dari jarak jauh ini memiliki fitur akuisisi target dan algoritma pelacakan serta kemampuan visi komputer yang canggih. Smart Shooter mengatakan sistem berhasil menyelesaikan tes penembakan langsung dan saat ini dalam tahap pengembangan lanjutan.

Michal Mor, CEO Smart Shooter mengatakan teknologi SMASH Smart Shooter menawarkan penembakan target yang tepat dari ancaman di darat, udara dan laut.

Tiga Mahasiswa ITB Wakili Indonesia di Ajang Brandstrom di Inggris

"Kami menawarkan teknologi target pertempuran yang tepat dan terbukti. Senjata dipasang pada platform udara tak berawak yang dapat dikendalikan dari jarak jauh," ujarnya. 

Mor melanjutkan, ketika berbicara tentang drone, berat platform merupakan faktor penting karena berdampak pada ketahanan misi dan biaya. Perusahaan mengklaim bahwa SMASH Dragon sangat ringan dan memenuhi kriteria tersebut. 

Ini bukan pertama kalinya drone diubah menjadi mesin pembunuh. Pada tahun 2020, sekelompok pemberontak Libya diserang oleh pesawat tak berawak yang bertindak tanpa bantuan manusia, menurut sebuah laporan PBB.

Laporan tersebut menuduh kendaraan udara tempur tak berawak. Sistem senjata otonom mematikan ini menyerang pemberontak tanpa masukan dari operator manusia. Menurut  laporan dari United Nations Security Council’s Panel of Experts di Libya, quadcopters Kargu-2 dikerahkan di negara Afrika Utara pada Maret 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya