Persaingan Amerika, China dan Rusia Menjajah Bulan

Persaingan AS, China dan Rusia di Bulan.
Sumber :
  • Mining.com

VIVA – Amerika Serikat (AS), China dan Rusia berencana mengirim manusia ke Bulan. Persaingan tiga negara ini tidak hanya sekadar mengirim, tapi juga mengeksploitasi semua sumber daya yang ada di Bulan agar bisa ditempati permanen oleh manusia.

Daftar Negara Sekutu Iran yang Siap Bantu Jika Perang Terjadi, Ada China hingga Rusia

Ketika Pesawat Luar Angkasa Apollo 11 mendarat di Bulan pada 1969, maka hal itu menjadi momen ikonik dalam sejarah manusia dan memiliki konsekuensi geopolitik yang sangat besar.

Sebab, periode 1950-1960-an, AS dan Uni Soviet – kini Rusia – terjebak dalam perlombaan ruang angkasa (space race) berisiko tinggi.

Mobil SUV Chery Omoda 7 Tak Lama Lagi Meluncur, Ini Bocoran Spesifikasinya

Lima puluh tiga tahun kemudian, sejarah mungkin akan berulang. Kali ini, perlombaan antariksa tidak hanya bertujuan untuk menginjakkan kaki di Bulan, namun juga membangun infrastruktur dan fasilitas pertama buatan manusia.

Program Artemis milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA berambisi untuk mengembalikan manusia ke Bulan dalam jangka pendek dan panjang, serta mengembangkan pemanfaatan permukaan Bulan menjadi sumber daya strategis yang pada akhirnya membangun keberadaan manusia secara permanen.

Kena Veto Amerika Serikat, Palestina Gagal Jadi Anggota Penuh PBB Usai Ajukan Resolusi

Lantas, bagaimana China melihat ambisi besar Amerika?

Beijing tidak berniat untuk mengejar ketertinggalannya dari NASA, tapi lebih dari itu. China bermaksud untuk melompatinya. Oleh sebab itu, mereka menggandeng Rusia untuk membuat Pangkalan Penelitian Internasional di Bulan (International Lunar Research Station) pada 2035.

Pangkalan yang diusulkan adalah puncak dari kepentingan mereka yang menggabungkan keahlian dan pengalaman ruang angkasa Rusia dengan kekuatan teknologi dan ekonomi China, seperti dikutip VIVA Tekno dari Russia Today, Rabu, 19 Januari 2022.

Pangkalan Penelitian Internasional di Bulan memiliki sistem penerbangan Bumi ke Bulan pulang pergi, sistem operasi jangka panjang di permukaan Bulan, sistem perjalanan dan operasi permukaan Bulan, serta fasilitas instrumen ilmiah.

China dan Rusia juga sudah menandatangani nota kesepahaman pada tahun lalu dan diharapkan untuk menyempurnakan rencana yang komprehensif tersebut tahun ini. Setelah pembangunan pangkalan, China juga telah mengusulkan misi berawak ke Mars.

Perlombaan ruang angkasa baru (new space race) antara Amerika, China dan Rusia bukan hanya tentang siapa yang bisa mencapai Bulan. Tapi, siapa yang bisa mendominasi, mengeksploitasi, dan memanfaatkan sebanyak-banyaknya.

Sekitar satu dekade yang lalu, hal ini mungkin masih tampak seperti fiksi ilmiah. Kini, perlombaan itu sudah di depan mata.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya