- TechCrunch
VIVA – Google resmi menghentikan program YouTube Originals setelah kepergian Susanne Daniels, yang menjabat sebagai YouTube Global Head of Original Content, pada Maret mendatang.
Divisi yang dibentuk pada 2016 ini bertugas menelurkan konten video eksklusif, termasuk serial, video edukasi, serta konten musik dan selebritas, untuk layanan berlangganan YouTube Premium dan bebas iklan.
Namun, saat ini mereka dihadapkan pada persaingan dengan video-on-demand yang membuat Google harus mengubah taktik permainan. Pada 2019 misalnya, YouTube menghapus biaya berlangganan premium US$12 atau Rp172 ribu per bulan.
Ditutupnya YouTube Originals diumumkan langsung oleh Chief Business Officer YouTube Robert Kyncl lewat Twitter. Setelah program ini dihentikan, YouTube akan fokus mendanai program untuk YouTube Kids dan Black Voices.
"Dengan pertumbuhan yang pesat muncul peluang baru dan kini investasi kami bisa menimbulkan dampak yang lebih besar untuk lebih banyak kreator ketika diterapkan ke inisiatif lain seperti Creator Shorts Fund, Black Voices Fund, dan Live Shopping," tulis Kyncl, seperti dikutip dari Mashable, Kamis, 20 Januari 2022.
Sejak didirikan lima tahun yang lalu, YouTube Originals pernah beberapa kali berubah haluan. Mereka awalnya membuat konten scripted yang berpusat pada kreator seperti serial 'Scare PewDiePie'.
Tidak hanya itu mereka juga merambah konten ala Hollywood, dengan meluncurkan serial seperti 'Cobra Kai' yang kemudian pindah ke Netflix.
YouTube kemudian beralih ke konten yang memuat iklan dan dibintangi oleh selebriti seperti Katy Perry dan Kevin Hart, untuk ditayangkan secara gratis ke semua pengguna yang tidak berlangganan YouTube Premium.
Padahal, beberapa bulan yang lalu YouTube Originals sudah mengumumkan beberapa program baru yang akan dirilis tahun ini, termasuk serial yang dibintangi oleh Will Smith dan Alicia Keys.
YouTube mengatakan pihaknya akan menghormati komitmen yang sedang berjalan dan akan menghubungi kreator dalam beberapa hari mendatang.
