XL Axiata Akuisisi Link Net

Logo XL Axiata.
Sumber :
  • Dok. XL Axiata

VIVA – PT XL Axiata Tbk dan Grup Axiata Berhad telah mengakuisisi saham PT Link Net Tbk senilai Rp8,72 triliun. Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat terhadap sejumlah 66,03 persen saham sudah dilakukan.

Panduan Lengkap Investasi Reksadana untuk Pemula, Dari A sampai Z

Presiden merangkap Group CEO Axiata, Dato' Izzaddin Idris mengatakan, selain menggandakan segmen yang berkembang pesat di salah satu pasar utama, investasi ke Link Net selaras dengan aspirasi Axiata untuk mendukung inklusi digital seiring dengan semakin berkembangnya masyarakat dan bisnis di wilayah Asia secara digital.

"Baik XL Axiata dan Link Net berada di tempat yang baik untuk menghasilkan sinergi melalui kekuatan bersama mereka dalam layanan komunikasi tanpa kabel (wireless communication services), hubungan yang erat dengan pelanggan di Indonesia, dan kerja sama strategis yang kuat," ujarnya dalam rilis resmi, Kamis, 27 Januari 2022.

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

Harga pembelian yang telah disepakati senilai Rp4.800 per saham biasa pada Link Net (Saham Link Net) atau sekitar Rp 8,72 triliun. Jumlah saham yang diakuisisi sekitar 66,03 persen dari jumlah saham yang disetor dan modal yang ditempatkan.

Ilustrasi akses internet.

Photo :
  • PIXABAY
Jokowi Tegaskan Freeport Bukan Milik Amerika Lagi, tapi Indonesia

Berdasarkan ketentuan PJB, Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (AII), anak perusahaan yang secara tidak langsung dimiliki oleh Axiata, dan XL Axiata akan memiliki kepemilikan saham masing-masing 46,03 persen dan 20,00 persen dari gabungan keseluruhan saham sebesar 66,03 persen dalam Link Net yang dimiliki oleh oleh ALD dan FM.

Kemudian akan diwajibkan untuk melakukan penawaran tender wajib (Mandatory Tender Offer atau MTO) untuk membeli 33,97 persen Saham Link Net yang tersisa sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia (Rencana MTO).

Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady mengungkapkan aksi korporasi ini merupakan bagian dari strategi konsolidasi dan transformasi yang tengah dilakukan perseroan, untuk terus memperkuat neraca dan mengumpulkan dana segar guna investasi masa depan lainnya.

"Kami menyambut baik tercapainya kesepakatan dalam aksi korporasi ini. Langkah ini menjadi upaya strategis kami dalam konsolidasi dan transformasi yang tengah kami lakukan," ujarnya  dalam keterangan terpisah. 

Rencana Pengambilalihan dan Rencana MTO diharapkan selesai pada kuartal ketiga 2022 dan akan menyesuaikan dengan perkembangan pemenuhan persyaratan untuk penyelesaian transaksi, termasuk perolehan persetujuan dari regulator dan persetujuan dari pemegang saham. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya