- Freepik
VIVA – Penyedia platform analisa grafik, TigerGraph mengatakan bahwa setiap hari ada 2,5 kuintiliun data baru di dunia. Jumlah tersebut setara angka dengan 18 nol di belakangnya.
Pendiri sekaligus Chief Executive Officer TigerGraph, Yu Xu mengatakan bahwa di dalam data-data itu terdapat jawaban dari pertanyaan terkait kesehatan, iklim hingga bisnis.
“Teknologi graph mengidentifikasi pola-pola tersebut di seluruh dan di dalam data, untuk menemukan jawabannya,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Tekno Selasa 15 Februari 2022.
Saat ini, kata Xu graph dianggap sebagai teknologi yang harus dimiliki oleh perusahaan modern karena bisa membawa perbedaan bagi perusahaan yang terdampak pandemi.
“Selama 18 bulan terakhir, teknologi TigerGraph telah membantu penyedia layanan medis untuk membuat rekomendasi secara real-time kepada jutaan pasien, membantu pelacakan COVID yang tidak terhitung jumlahnya, dan membantu bisnis menghemat jutaan dolar,” tuturnya.
Dalam rangka memaksimalkan upaya mencari cara inovatif dalam memanfaatkan teknologi graph dan machine learning untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan nyata, mereka menggelar kompetisi global yang diberi nama Graph for All Million Dollar Challenge.
Pemenang di empat kategori utama akan diumumkan pada Mei 2022 di Graph + AI Summit 2022, acara industri terbuka terbesar untuk teknologi graph dan AI yang diselenggarakan oleh TigerGraph.
“Ada begitu banyak data yang tersedia di dunia yang menunggu untuk dianalisa pola dan hubungannya, sehingga dapat memecahkan masalah global yang penting,” tutur salah satu juri, Usha Rengaraju.
Kontestan akan mengikuti kompetisi di seluruh dunia untuk memecahkan masalah penting, dan memiliki kesempatan untuk memenangkan hadiah dengan uang tunai dengan total US$1 juta. Penilaian dilakukan dengan mengukur dampak proyek, kreativitas, keberanian, serta kemampuan beradaptasi.
