Mengenal Fenomena Penipuan Catfishing

Ilustrasi kejahatan online.
Sumber :
  • Focus Data Solutions

VIVA – Salah satu kejahatan di dunia internet yang saat ini marak terjadi, yakni penipuan dengan menggunakan identitas palsu atau biasa disebut dengan istilah catfishing.

Aplikasi Ini Bisa Ubah Sudut Kosong Jadi Ruang Bermakna

Penipu biasanya menggunakan foto dan informasi orang lain untuk menciptakan persona online yang dapat dipercaya, dan kemudian memikat korban untuk selanjutnya dijebak dalam berbagai penipuan dan berujung pada tindakan kriminal.

Fenomena catfishing menjadi faktor risiko utama bagi para pengguna aplikasi kencan. Sebuah studi menyatakan, 65 persen dari total 18 ribu responden di 27 negara, termasuk Indonesia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap aplikasi kencan.

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Yang lebih menyedihkan, 15 persen dari mereka melaporkan bahwa pernah mengalami penipuan. Dari berbagai modus penipuan, catfishing menjadi nomor satu dengan 51 persen korban pernah terjebak di dalamnya.
"Internet memungkinkan orang menjadi apa saja karakter yang diinginkan di dunia maya. Sayangnya, teknologi ini juga digunakan untuk melakukan sejumlah penipuan," ujar Dewan Pengarah Siberkreasi ICT Watch, Donny BU dikutip dari keterangan resmi Kementerian Komunikasi dan Informatik, Senin 7 Maret 2022.

Ada beberapa ciri yang dapat dijadikan acuan untuk mengidentifikasi catfishing, mulai dari menolak video call, menghindari pertemuan tatap muka hingga membatasi komunikasi hanya melalui chat dan voice call.

Viral Wanita Ini Ngaku Ditipu Elon Musk, Uang Rp800 Miliar Melayang

"Pelaku seperti itu untuk melindungi identitasnya, agar tidak terbongkar. Jadi, korban tidak akan tahu wajah pelaku catfishing yang sebenarnya," tutur Pemeriksa Fakta dari Mafindo, Bentang Febrylian.

Untuk mengedukasi masyarakat, Kemenkominfo melalui Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi menghadirkan program daring Obral Obrol liTerasi Digital: Mengenal Fenomena Penipuan Catfishing, yang disiarkan melalui Youtube dan Facebook pada 24 Februari 2022.

Kemenkominfo melalui GNLD Siberkreasi juga terus menghadirkan berbagai webinar dan program workshop edukasi, demi menyikapi isu literasi digital.

Untuk bisa mendapatkan informasi mengenai kegiatan Obral Obrol liTerasi Digital dan kegiatan lainya, dapat dilihat di info.literasidigital.id atau ikuti akun sosial media @siberkreasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya