Begini Cara Schneider Gembleng Kreativitas Generasi Muda

Generasi muda harus melek teknologi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf

VIVA – Perkembangan teknologi digital harus dibarengi dengan daya kreativitas sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Tujuannya adalah menciptakan solusi inovatif untuk tujuan keberlanjutan.

Unik, Pameran Ini Mendukung Pertumbuhan Berkelanjutan Sektor UMKM

Guna mewujudkannya, para talenta muda membutuhkan ruang kolaboratif untuk mengasah keterampilan yang berimbang antara aspek teknis (hard skill) dan non-teknis (soft skill).

Hal tersebut menjadi perhatian besar Schneider Electric. Untuk itu, perusahaan asal Prancis yang bergerak di bidang energi dan otomasi ini mengadakan program Schneider Go Green.

Terus Berinovasi, Bisnis Wealth Management Bank Mandiri Sabet Dua Penghargaan Euromoney 2024

"Generasi muda selalu lincah dan adaptif terhadap kemajuan teknologi, kreatif dalam menciptakan ide-ide yang inovatif juga berpotensi memaksimalkan teknologi," kata HR Director Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Sondang Saktion, dalam konferensi pers virtual, Rabu, 13 April 2022.

Menurutnya, kreativitas dalam menciptakan ide-ide yang inovatif juga sangat penting diasah agar potensi teknologi yang ada dapat dimaksimalkan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kehidupan masyarakat lebih baik.

Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan

Generasi muda, lanjut dia, juga perlu memiliki kemampuan soft skill, seperti problem solving, team worker, self-management, serta kemampuan berkomunikasi untuk menjadi talenta muda masa depan yang berdaya saing, kreatif, dan inovatif.

Schneider Go Green merupakan program pengembangan bakat dan mentoring yang diinisiasi oleh Schneider Electric sejak 2010.

Program tersebut menjadi ajang kompetisi global untuk memfasilitasi generasi muda mencari solusi dalam pengelolaan energi dan otomasi industri yang berdampak positif terhadap lingkungan.

Pada Schneider Go Green 2022, terdapat lima kategori yang dikompetisikan, yakni Access to Energy, Homes of the Future, Plants of the Future, Grids of the Future, dan kategori terbaru De[coding] the Future.

"Kami mewajibkan setiap tim harus memiliki sedikitnya satu peserta perempuan. Peserta merupakan mahasiswa yang sedang mengambil studi S1 atau S2 di bidang studi bisnis, ilmu komputer, teknik, matematika, dan inovasi pemasaran," papar dia.

Pada gelaran tahun ini, terdapat lebih dari 250 ide terkumpul. Hal ini menjadikan Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara dengan peserta terbanyak dari 10 negara yang berpartisipasi.

“Dari semua peserta yang telah berkompetisi, Tim SmartFOCS yang terdiri dari Yusiran, Herviyandi Herizal, dan Sagaria Arinal Haq dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi pemenang Indonesia Schneider Go Green 2022,” jelas Sondang.

Selanjutnya, tim SmartFOCS akan mewakili Indonesia berkompetisi di tingkat regional pada 27 April 2022.

Adapun tim SmartFOCS mengusung ide pengembangan Smart Floating Ocean Current dan Solar Hybrid Generation Power System (SmartFOCS Power) untuk membantu masyarakat pesisir yang membutuhkan listrik dengan energi baru terbarukan (EBT).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya