Terpana Lihat Wajah Firaun yang Dimutilasi

Patung Firaun.
Sumber :
  • www.plenglish.com

VIVA – Para arkeolog merasa kagum dengan peradaban Mesir kuno yang maju. Baru-baru ini mereka menemukan sisa-sisa kuil yang dibangun untuk menghormati Dewa Zeus era Yunani kuno di Semenanjung Sinai, Mesir.

Arkeolog Temukan Bagian Patung Terbesar dari Sosok Firaun

Daerah itu dikenal sebagai Pelusium pada zaman Yunani-Romawi (332 SM hingga 395 M) dan merupakan kota serta pelabuhan yang berkembang pesat di mulut timur Sungai Nil.

Para arkeolog terus menemukan bukti peradaban yang sangat maju. Di antara temuan yang mengejutkan adalah Firaun kuno yang hidup dan matinya diselimuti misteri hingga kini.

Geger Orang Kena Tuah Mengerikan Gegara Gali Kuburan Orang Penting Ini

Ditemukan oleh penduduk setempat pada 1871 dan oleh Egyptologists sepuluh tahun kemudian, Royal Cache adalah makam Mesir kuno yang berisi sisa-sisa mumi dan peralatan pemakaman lebih dari 50 raja, ratu, dan anggota keluarga kerajaan lainnya dari 'Kerajaan Baru'.

Di samping raja-raja legendaris seperti Ramses Agung dan Seti I, ada seorang Firaun yang kurang dikenal yang pemerintahannya masih penuh dengan pertanyaan.

Tutupi Piramida Kuno Dengan Balok Granit, Pemerintah Mesir Tuai Kemarahan Publik

Sebuah prasasti di tutup peti matinya bertuliskan 'Seqenenre the Brave' menawarkan petunjuk pertama tentang bagaimana Firaun itu meninggal dunia, menurut situs Express, Jumat, 6 Mei 2022.

Ahli Patologi Forensik Richard Shepherd mengaku ketika melihat bagian depan wajah Firaun terlihat jelas sangat tidak normal. Seluruh hidung, mata kanan, batang hidung, mata kiri semuanya sangat terdistorsi.

"Sesuatu telah menabrak otaknya dan menghasilkan efek seperti kawah besar. Luka ini memiliki penampilan yang sedikit berbeda yang sebagian karena saya pikir ada sedikit tulang yang patah, mungkin karena senjatanya telah dilepas," katanya.

Shepherd berusaha memahami bagaimana Seqnenre meninggal dunia. Elliot Smith yang sudah melakukan otopsi pada 1912 menyimpulkan bahwa Seqenenre meregang nyawa karena luka kapak yang diterima dalam pertempuran.

"Ketika saya melihat kedua lukanya, apa yang bisa saya katakan adalah bahwa keduanya adalah luka yang mematikan. Anda mungkin hanya membutuhkan salah satu dari mereka untuk menyebabkan kematian," ungkap dia.

Deskripsi yang jelas tentang kematian Seqenenre dapat ditemukan dalam buku Gaston Maspero pada 2005 yang berjudul 'History Of Egypt, Chaldaea, Syria, Babylonia, and Assyria, Volume 4'.

Maspero menulis tembakan dari kapak pasti telah mematahkan sebagian pipi kirinya, memperlihatkan giginya, mematahkan rahangnya, dan membuatnya jatuh pingsan. Pukulan lain pasti telah melukai tengkorak dan belati telah membelah dahi di sisi kanan, sedikit di atas mata.

"Tubuhnya pasti tetap terbaring di tempat jatuhnya selama beberapa waktu, ketika ditemukan pembusukan telah terjadi dan pembalseman harus dilakukan dengan tergesa-gesa sebaik mungkin," jelas Richard Shepherd, mengutip tulisan Maspero.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya