Mengenal Teknologi Augmentative Alternative Communication

 Augmentative Alternative Communication
Sumber :
  • Ahrcnyc

VIVA – Semakin banyak teknologi yang dikembangkan, untuk bisa membantu manusia menjalani hidup lebih baik dan mudah. Termasuk, untuk para penyandang disabilitas.

Viral Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswa Undip, Korban Curhat Malah Dicekoki Miras

Berbagai upaya dilakukan, mulai dari menciptakan alat bantu hingga merancang sistem yang bisa dimanfaatkan oleh kaum difabel. Salah satu contohnya, yakni Augmentative Alternative Communication atau AAC karya Daewoong Pharmaceutical.

Melalui program Daewoong Social Impactor, perusahaan kesehatan global yang berbasis di Korea Selatan itu mengajak mahasiswa berbakat asal Indonesia untuk melakukan kegiatan untuk membantu penyandang disabilitas perkembangan, yang tidak dapat mengekspresikan gejala sakitnya dan dapat menggunakan layanan medis dengan benar, serta meningkatkan kesadaran sosial.

Pendaftaran Ujian Masuk UIN Dibuka Hari Ini

Untuk membantu penyandang disabilitas perkembangan supaya mudah mengungkapkan penyakit mereka dan
menerima layanan medis, duta mahasiswa terpilih akan ambil bagian dalam pembuatan kartu AAC.

Teknologi AAC sudah dikembangkan sejak 1950, dan berisi berbagai macam gambar serta foto yang bisa dimanfaatkan oleh penyandang disabilitas perkembangan untuk menjalin komunikasi.

Tukul Arwana Masih Rutin Jalani Terapi, Anak Minta Doa

Program ini merupakan kelanjutan dari program Say Pain, yang dihadirkan sejak 2019 dan bertujuan mendidik penyandang disabilitas perkembangan melalui kartu AAC untuk memastikan mereka dapat mengekspresikan penyakit serta berkomunikasi dengan dokter atau apoteker, untuk mendapatkan layanan medis yang tepat.

“Tahun ini, mahasiswa Indonesia dan Daewoong Pharmaceutical akan bekerja sama untuk meningkatkan kondisi medis bagi orang-orang dengan cacat perkembangan,” ujar Chief Executive Officer Daewoong Indonesia, Jeon Seng-ho melalui keterangan resmi, dikutip Jumat 13 Mei 2022.

Setiap mahasiswa yang tertarik dengan kontribusi sosial dan kegiatan ini, dapat mendaftar. Ke-20 finalis yang terpilih melalui penyaringan dokumen dan wawancara, akan melaksanakan kegiatan selama kurang lebih 5 bulan hingga Oktober mendatang.

Seluruh peserta terpilih akan diberikan beasiswa senilai Rp 7,8 juta per orang dan paket barang yang diperlukan untuk kegiatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya