Isyarat Elon Musk ke Twitter, Sinyal Truth Social untuk Donald Trump

Elon Musk dan Donald Trump.
Sumber :
  • Business Insider

VIVA – Miliarder Elon Musk memberi isyarat jika dirinya ingin membeli Twitter dengan harga yang lebih rendah dari penawaran awal yang diajukan senilai US$44 miliar atau Rp634 triliun pada bulan lalu.

Erick Thohir Kena 'Sentil' DPR Gegara Sering Rombak Direksi-Komisaris BUMN di Tahun Politik

Menurut laporan Bloomberg News, Musk mengatakan bahwa kesepakatan yang layak dengan harga lebih rendah bukan sesuatu yang mustahil.

Laporan Bloomberg News juga menyebut kalau Elon Musk memperkirakan setidaknya terdapat 20 persen akun bot dari 229 juta akun Twitter.

Gawat! Elon Musk Ngobat

Seperti dikutip dari Associated Press, Rabu, 18 Mei 2022, berita ini muncul setelah Musk memberi komentar dengan emoji dalam utas yang dibuat CEO Twitter Parag Agrawal terkait penjelasan tentang upaya Twitter memerangi bot dan memperkirakan terdapat kurang dari 5 persen akun Twitter palsu.

Dalam unggahan di Twitter pada Senin, 16 Mei kemarin, Agrawal mengakui bahwa Twitter tidak sempurna dalam menangkap spam. Ia menulis bahwa setiap kuartal, perusahaan telah membuat perkiraan bahwa spam kurang dari 5 persen.

Donald Trump Jual Sneakers 'Emas', Tak Lama Setelah Didenda Rp5,56 Triliun

"Perkiraan kami didasarkan pada beberapa tinjauan manusia terhadap ribuan akun yang diambil sampelnya secara acak, secara konsisten dari waktu ke waktu," jelas Parag Agrawal.

Sementara itu, mantan Presiden AS Donald Trump akan diwajibkan secara hukum untuk mengunggah konten di platform media sosial miliknya, Truth Social, sebelum menyampaikan pesan yang sama di platform lain, termasuk jika blokir terhadap akun Twitternya dicabut.

Dilansir dari New York Post, spekulasi mengenai kembalinya Donald Trump ke Twitter telah ramai dibicarakan sejak Elon Musk memberi penawaran seharga Rp634 triliun untuk mengambil alih perusahaan.

Namun, Trump harus menunggu setidaknya selama enam jam sebelum mengunggah ulang konten yang sama di platform lain, menurut dokumen pengajuan Securities and Exchange Commission (SEC) dari Digital World Acquisition Corp (DWAC).

DWAC merupakan perusahaan cek kosong, juga dikenal sebagai perusahaan akuisisi tujuan khusus (SPAC), yang diciptakan untuk memfasilitasi merger dengan perusahaan media Trump Media & Technology Group (TMTG) untuk tujuan “go public”.

Saham DWAC, yang diperdagangkan di Nasdaq, bahkan berada di “opening bell” pada Senin lalu.

Dokumen pengajuan juga mencatat bahwa kesepakatan Trump dengan DWAC masih akan memungkinkan akun pribadi Trump untuk mengunggah terkait dengan pesan politik, penggalangan dana politik, atau upaya pemungutan suara kapan pun di platform media sosial Non-TMTG.

Trump secara permanen dilarang dari Twitter dan situs media sosial besar lainnya karena diduga menghasut kekerasan selama kerusuhan Capitol pada 6 Januari 2021. Pekan lalu, Elon Musk mengatakan dia akan membatalkan blokir Twitter terhadap Donald Trump.

Sementara Trump mengatakan dirinya tidak akan kembali ke Twitter bahkan jika akunnya dipulihkan. Truth Social telah diunduh sekitar 1,4 juta kali hingga saat ini sejak diluncurkan pada Februari tahun ini, menurut Sensor Tower. Sementara Twitter memiliki sekitar 300 juta pengguna, termasuk bot.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya