Isu BPA Galon Guna Ulang yang Tak Menentu

Air kemasan galon guna ulang.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU Chandra Setiawan mengatakan adanya perbedaan perspektif antara Badan Pengawas Obat dan Makanan Kementerian Kesehatan (BPOM Kemenkes) dan KPPU dalam melihat revisi kebijakan yang akan melabeli 'berpotensi mengandung BPA' pada galon guna ulang.

Awas Hoaks, Ayu Dewi Tegaskan Gak Pernah Jadi MC Peluncuran Jet Pribadi Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Menurutnya, kalau perspektif BPOM demi kesehatan masyarakat, maka KPPU melihat jangan sampai regulasi itu dibuat untuk menguntungkan perusahaan tertentu saja.

Untuk itu, Chandra mengatakan KPPU akan mengundang para pihak agar untuk memperjelas persoalan terkait wacana pelabelan BPA ini.

Nikita Mirzani Ngaku Dapet Kekerasan dari Rizky Irmansyah, Lita Gading: Lapor Jangan Koar-koar

"Jadi, semua pemangku kepentingan kita undang untuk berdiskusi, termasuk para pakar dan para pelaku usaha yang mungkin diuntungkan dan yang merasa dirugikan dengan kebijakan BPOM," kata dia, Senin, 23 Mei 2022.

Sebelumnya, Chandra Setiawan melihat polemik kontaminasi BPA yang berujung pada upaya pelabelan produk air galon guna ulang ini berpotensi mengandung diskriminasi yang dilarang dalam hukum persaingan usaha.

Investasi di Indonesia, Menperin Ingatkan Apple harus Penuhi Aturan TKDN

“Sebab, 99 persen industri ini menggunakan galon dan hanya segelintir yang menggunakan galon sekali pakai,” jelasnya. Namun, hingga kini, ia mengaku belum menerima draf terkait revisi aturan BPOM tentang pelabelan galon isi ulang.

Hanya saja, ungkap Chandra, kalau mendasarkan pada keresahan terkait kontaminasi zat kimia berbahaya maka selayaknya seluruh produk dikenakan perlakuan serupa.

“Apalagi, harus ada penelitian juga pembahasan bersama pelaku usaha. Karena ini upaya untuk melindungi semua, bukan sebagian,” tegas dia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga sudah menegaskan bahwa air kemasan galon guna ulang aman untuk digunakan, baik oleh anak-anak dan ibu hamil.

Menurutnya, isu-isu seputar bahaya penggunaan air kemasan air guna ulang yang dihembuskan pihak-pihak tertentu adalah hoax. "(Air kemasan galon guna ulang) Aman. Itu (isu bahaya air kemasan galon guna ulang) hoax," tegas Budi.

Bahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo, melalui laman resminya, juga sudah menyatakan bahwa berita-berita yang ada di media yang menyatakan galon guna ulang berbahaya sebagai berita hoax atau sudah terjadi disinformasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya