5 Game Android Berbahaya untuk Anak, No 3 Bisa Merenggut Nyawa

Ilustrasi Dunia Games
Sumber :
  • Telkomsel

VIVA – Ada sejumlah game Android berbahaya untuk dimainkan oleh anak-anak. Oleh sebab itu, para orang tua harus cermat dan teliti ketika memberikan kebebasan bermain ponsel untuk sang buah hati. Jangan sampai kebebasan tersebut malah berdampak nagatif dan berbahaya. Apalagi game tersebut hanya berkedok lucu, penuh warna padahal ternyata menjerumuskan.

WhatsApp Mau Dibuat Semakin Pintar

Berikut beberapa game Android berbahaya yang dimainkan oleh anak yang juga bisa merenggut nyawa!

1. Roblox

Kisah Sosok Ini Jadi Jenderal TNI Berkat ‘Ramalan’ Boneka

Banyak game online di Roblox yang dianggap anak-anak lebih menantang. Namun belakangan, pilihan game-game di Roblox dinilai membawa dampak negatif untuk anak-anak. Anak diharuskan untuk membeli voucher untuk membeli item atau tools yang ditawarkan untuk terus bermain. Selain bisa menguras kantong para orang tua, hal tersebut dikhawatirkan dapat membuat anak kecanduan bermain.

Ternyata, banyak orang tua melaporkan game yang ada di Roblox dinilai memiliki unsur pornografi. Ada pula ruang diskusi (chat room) yang bisa disusupi aktivitas dewasa. Hati-hati ya, bun!

Warga Pontianak Nekat Selundupkan Sabu Didalam Boneka ‘Hello Kitty’

Penampilan game itu memang menipu karena penuh dengan warna cerah dan karakter ala kartun, membuat orangtua merasa bahwa anak mereka aman saat memainkan game itu.

Kendati demikian, beberapa orangtua mengatakan, mereka merasa bahwa beberapa bagian dari game itu sangat tidak sesuai bagi anak.

Inti dari platform Roblox adalah semua orang dapat memainkan game-nya serta dapat membuat game mereka sendiri. Artinya, akan ada beberapa room dan area dalam game yang tak aman untuk anak, dan anak pun dapat memasuki room itu tanpa sadar.

2. My Friend Cayla

Di Jerman, boneka pintar yang paling populer adalah My Friend Cayla. Ditengarai, boneka tersebut berpotensi menjadi perangkat mata-mata hacker karena mereka memanfaatkan teknologi transmisi radio.

Menurut laporan Federal Network Agency yang dilansir Mashable para hacker ternyata telah mengakses, mencuri email dan password pengguna dari database My Friend Cayla sejak awal 2017.  Selain itu, mereka juga menyimpan rekaman suara anak-anak saat sedang berbicara dengan boneka.

My Friend Cayla bisa ditemukan di Walmart dan Kohl’s di Jerman. Boneka itu telah dilarang dijual di Jerman, karena dianggap melanggar privasi. Pelarangan itu juga didorong oleh banyaknya komplain yang dilakukan oleh kelompok konsumen kepada US Federal Trade Commission karena boneka itu bisa melanggar Undang-Undang Perlindungan Privasi Online Anak-Anak.

Biro Investigasi Federal Bureau telah mengeluarkan peringatan kepada konsumen untuk mempertimbangkan keamanan dunia maya sebelum memperkenalkan mainan cerdas, interaktif, dan terhubung ke internet di rumah.

Permainan bersifat tantangan ini berhasil bikin geger masyarakat. Ada sejumlah pendapat yang berbeda tentang asal muasal Blue Whale. Tetapi banyak orang percaya bahwa nama itu diambil dari perilaku sejumlah paus biru yang sengaja mendamparkan diri mereka ke pinggir pantai. Menyebabkan mereka mati.

Nama ini kemudian digunakan oleh kelompok yang diduga melakukan tekanan pada remaja untuk melakukan bunuh diri. Permainannya cukup sederhana, ada seorang kurator yang akan memberikan 50 tugas pada para peserta selama 50 hari. Jenis tantangan yang diberikan meningkat dari menonton video kekerasan atau film horor ke sesuatu yang lebih mengerikan -bahkan seruan bunuh diri.

“Untuk anak-anak, tolong jangan langsung menelan mentah-mentah semua informasi dari luar,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Barat, Suprianus Herman.

Senada, psikolog klinis Kalbar, Maria Nafaola menuturkan, dari artikel yang telah dia baca tentang Blue Whale Challenge, kebanyakan memberi efek negatif. Tantangan yang berefek sampai merusak diri sendiri adalah perbuatan yang tidak baik.

“Beda kalau hanya sekadar challenge yang hanya sekedar menulis atau menggambar di tangan orang lain. Itu masih masuk akal,” tuturnya.

Maria memandang harus ada tindakan tegas dari pihak keamanan untuk meredam hal semacam ini. Bahkan harus mencari tahu siapa kurator di balik Blue Whale Challenge. Apakah kurator ini bermental sehat atau tidak.

Anak-anak dengan mudahnya terpengaruh dan mengikuti permainan Blue Whale Challenge atau tantangan paus biru. Di luar negeri tantangan ini sebagai salah satu jalan bagi remaja untuk mengakhiri hidupnya.

4. Fire Fairy

Ada satu ‘permainan’ berbahaya yang boleh mengundang maut buat si kecil. Permainan ini kelihatan seperti satu gurauan dan meniru karakter siri animasi Wink Club: School of Witches yang popular di kalangan kanak-kanak.

Kegilaan ini berasal dari Rusia dan dikenali sebagai permainan Fire Fairy. Dengan permainan ini, kanak-kanak, terutamanya kanak-kanak perempuan akan menghidupkan dapur gas pada tengah malam.

Menurut sumber berita, jika mereka menghidupkan dapur gas, mereka akan dijanjikan bertukar menjadi ‘fire fairy’. Kanak-kanak kecil bernama Sofia yang cedera akibat lecuran selepas bermain ‘permainan’ ini.

Sofia, seorang kanak-kanak perempuan berusia 5 tahun telah cedera parah melecur akibat membuka dapur gas di rumahnya demi ‘permainan’ ini. Permainan berbahaya ini dilaporkan mengarah kanak-kanak untuk: “Pergi ke dapur diam-diam supaya tiada siapa perasan atau nanti perkataan magik akan hilang”.

5. Cloud Pets

Selain My Friend Cayla, boneka pintar lain yang dilarang juga termasuk Cloud Pets. CloudPets dilaporkan telah membocorkan sebanyak 2 juta pesan suara antara sang anak dan orangtua kepada para hacker.

Parahnya lagi, data pengguna boneka tersebut tidak diamankan oleh perusahaan pembesut boneka, yaitu Spiral Toys. Tercatat, ada sekitar 820 ribu data pengguna yang dicuri.

Pakar keamanan Troy Hunt sangat menyayangkan hal ini sebab Spiral Toys benar-benar tidak menyiapkan langkah keamanan yang tegas untuk mengenkripsi data pribadi pengguna boneka.

"Dalam kasus ini, data yang disimpan ternyata ada di dalam segmen network publik. Spiral Toys tidak mengetahui jaringan itu tak aman dan tidak membutuhkan otentikasi sama sekali. Jadinya, orang-orang bisa mencari database yang terekspos secara online di jaringan tersebut," kata Troy Hunt.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya