- DW/NASA
VIVA – Rencana Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA untuk mengirim astronot ke Mars memang sudah lama terdengar. Saat ini, para ilmuwan dan teknisi NASA sedang berdebat soal apa yang harus dilakukan oleh astronot yang nantinya akan menetap selama 30 hari atau satu bulan di Planet Merah.
Sebelumnya, NASA menggelar Science Objectives for Human Exploration of Mars Workshop pada awal Mei kemarin untuk mendiskusikan tujuan prioritas apa yang hendak dicapai dalam ekspedisi berawak ke planet tetangga Bumi itu.
Pelatihan yang digelar di Denver, Amerika Serikat (AS) pada 4 sampai 6 Mei tersebut melibatkan para ilmuwan dan teknisi. Salah satu hasilnya mengidentifikasi kategori sains tertentu yang dapat berguna pada misi di Mars ke depannya.
"Apakah astronot nanti perlu untuk mengoperasikan peralatan di sana? Ternyata, banyak sains yang dapat dilakukan meski para astronot harus menghabiskan banyak waktu mereka untuk bekerja namun tetap sehat," ungkap Kepala Proyek Mars Integration Group, Michelle Rucker, seperti dikutip dari situs Space, Jumat, 10 Juni 2022.
Menurutnya, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk lebih memahami apakah tipe misi yang akan dijalankan ini layak untuk dibahas. Hal lain yang juga menjadi tantangan dalam misi ini adalah jarak tempuh ke Bulan yang memakan waktu sekitar dua tahun.
"Kita belum pernah mengirim manusia ke luar angkasa untuk dua tahun lamanya. Meski pengiriman pesawat luar angkasa berawak sudah menjadi rutinitas akan tetapi masih menjadi tantangan tersendiri bagi para teknisi. Ini akan melampaui basis kemampuan dan pengalaman mereka," kata Ilmuwan Planet NASA, Paul Niles.
NASA juga sudah menguraikan beberapa konsep operasi yang berpotensial yang pastinya akan mengizinkan penggunaan sains di dalamnya. Mereka berharap studi tentang Mars akan berlanjut, bahkan pascakepulangan astronot dari Planet Merah.
Suku Bunga BI Naik, Apindo Ungkap 3 Tantangan Ini Hantui Pengusaha
Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen. Apindo ungkap tantangan yang dihadapi.
