- Twitter @TikTok
VIVA – Aplikasi video pendek asal Cina, TikTok kabarnya tengah menguji fitur yang mengizinkan akun pengguna dengan usia di atas 18 tahun yang boleh menyiarkan live streaming (siaran langsung).
Nantinya, pengguna TikTok akan disodorkan opsi baru 'mature themes' untuk membuat live streaming khusus kepada orang dewasa. Jika pengguna menekan tombol tersebut, maka live streaming hanya bisa dilihat dan dinikmati oleh akun yang berusia di atas 18 tahun, sebagaimana dikutip dari situs Techcrunch, Kamis, 7 Juli 2022.
Selain itu, TikTok juga akan menyematkan label 18+ untuk live streaming tersebut. Adapun, platform video pendek asal Cina itu akan tetap menindak konten yang dianggap melanggar kebijakan. Contohnya, video vulgar, aktivitas seksual, ataupun kekerasan. Artinya, opsi 18+ ini bukan berarti TikTok memberikan jalan untuk menyiarkan konten dewasa. Mengingat, mereka masih juga tunduk pada kebijakan aplikasi.
Melainkan, fitur baru ini adalah cara baru yang disediakan oleh TikTok terhadap kreator konten dalam mencegah anak-anak di bawah 18 tahun untuk menonton konten yang sekiranya tidak sesuai dengan umurnya.
fitur baru ini hadir dalam bentuk ujicoba beberapa bulan setelah TikTok mengumumkan akan menerapkan kebijakan yang akan mengidentifikasi konten yang disesuaikan dengan usia penggunanya.
Sebelumnya, TikTok juga telah mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengembangkan sistem yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan membatasi jenis konten tertentu agar tidak diakses penggunanya yang masih di bawah umur.
Selain itu, secara bersamaan TikTok juga turut meminta kepada kreator konten agar dapat menentukan kapan konten mereka lebih cocok untuk dikonsumsi oleh audiens orang dewasa.
Tracy Elizabeth, Head of Issue Policy TikTok Amerika Serikat, mencontohkan, konten khusus dewasa tersebut misalnya adalah komedi dengan humor dewasa atau cerita yang berkaitan dengan kehidupan di masa-masa sulit yang biasa dihadapi oleh orang dewasa.
"Jadi dengan berbagai topik tersebut, kami sedang menguji cara untuk membantu memberdayakan kreator konten dengan lebih baik agar menjangkau audiens yang dituju ke konten spesifik mereka," jelas Elizabeth.
