Fosil Dinosaurus Sepupu T-Rex akan Dilelang

Sepupu T-rex, Tyrannosaurus bataar.
Sumber :
  • dailymail.co.uk

VIVA – Fosil dinosaurus Gorgosaurus yang hidup 76 tahun lalu akan dilelang pada 28 Juli mendatang di rumah lelang Sotheby, Amerika Serikat.

Geopark Merangin, Situs Ratusan Juta Tahun yang Jadi Warisan Dunia UNESCO

Fosil yang tingginya hampir 10 kaki dengan panjang 22 kaki ini merupakan sepupu dari T-rex dengan ukurannya yang lebih kecil.

Adapun, fosil ini ditemukan di sungai Judith dekat Havre, Montana, Amerika Serikat pada 2018 lalu dan merupakan satu-satunya fosil Gorgosaurus yang pernah ditemukan di Amerika Serikat (AS), seperti dikutip dari situs Sciencealert, Jumat, 8 Juli 2022.

Menguak Sejarah dan Penyebab Selat Muria yang Hilang

Rumah lelang Sotheby memperkirakan fosil ini nantinya akan laku terjual dengan harga US$5 juta hingga US$8 juta.

Sebelumnya, tren lelang fosil dinosaurus yang laku dengan harga tinggi memang pernah terjadi sebelumnya. Contohnya, fosil T-Rex bernama Stan yang laku hingga US$31,8 juta (Rp476 miliar) pada 2020.

Penyebab Hilangnya Selat Muria yang Pisahkan Kudus dan Jepara dari Pulau Jawa

Bahkan, aktris besar Holywood seperti Nicolas Cage dan Leonardo DiCaprio juga turut berpartisipasi dalam memperebutkan fosil Stan ini.

Meskipun begitu, tren melelang fosil dinosaurus ini mendapat pertentangan dari para paleontologi. Mereka beralasan, tren ini memungkinkan fosil menjadi barang koleksi privat sesorang alih-alih dapat dilihat oleh publik dan diteliti lebih dalam oleh peneliti.

"Lelang ini menjijikan" ujar Thomas Carr, Paleontologi di Carthage College. Carr menambahkan, fosil dinosaurus mengandung informasi yang sangat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan ke depannya.

"Nilai dari fosil dinosaurus adalah informasi yang terkandung di dalam tulangnya. Sampel adalah segalanya dalam sains, maka melelang salah satu fosil ke pembeli privat setara dengan menghilangkan setumpuk data yang sangat banyak bagi para ilmuwan" ucap Carr.

Ia juga menakutkan, di saat fosil dinosaurus telah dijadikan koleksi pribadi, maka para paleontologi tidak lagi dapat mengaksesnya dengan mudah untuk keperluan riset.

Contohnya, fosil T-rex bernama Stan yang keberadaannya sempat lenyap dari mata publik ketika laku ke tangan pembeli anonim pada 2020.

Untungnya, Stan muncul kembali setelah National Geographic untuk pertama kalinya melaporkan bahwa fosil itu sedang dalam perjalanan untuk nantinya dipamerkan di museum di Abu Dhabi.

Selain itu, ahli dinosaurus juga turut menyayangkan tren ini. Sebab, ketika fosil yang dilelang tersebut laku dengan harga yang tinggi akan merusak pasar dari fosil dinosaurus dan membuat museum menjadi terkendala untuk mendapatkannya.

"biasanya (harga jual) lebih tinggi dari angka yang mampu dibayarkan oleh museum dapat" ujar Victoria Arbour, kurator paleontologi di Royal BC Museum Kanada.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya