Efisiensi Pemanfaatan Lahan Dorong Peningkatan Produksi

Petani tebu.
Sumber :
  • ANTARA/Arief Priyono

VIVA – Riset dan pengembangan terus dilakukan untuk mendukung Program Swasembada Pangan Nasional. Terbaru adalah meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan tebu sekaligus mendongkrak produksi kedelai melalui pilot project tumpang sari (intercropping) Tebu-Kedelai atau dikenal sebagai sistem BULE.

Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto Singgung Lahan 3 Ribu Hektare di Musrembang

Pada teknologi pola tanam campuran ini penanaman kedelai dilakukan di lahan tebu yang ditanam melalui dua cara, yaitu secara Konvensional atau Larikan dan Ring-Pit masing-masing seluas 5 hektare, sebagai harapan, produktivitas tebu dapat meningkat karena terjadi peningkatan kesuburan tanah melalui penambahan biomasa kedelai.

Peneliti Universitas Gadjah Mada, Irham, menjelaskan beberapa keuntungan sistem BULE, di antaranya mampu meningkatkan kesehatan lahan pertanaman karena ada penambahan masukan biomasa kedelai ke dalam lahan pertanaman tebu.

Smelter Freeport di Gresik Mulai Produksi Agustus 2024 dengan Kapasitas 50 Persen

Lalu, meningkatkan ketersediaan nitrogen bagi tanaman tebu, yang memanfaatkan kemampuan fiksasi nitrogen secara biologis tanaman kedelai. Dalam jangka panjang, sistem BULE juga akan memperbaiki kesuburan tanah sehingga meningkatkan rerata produktivitas tebu nasional dan turut berkontribusi pada peningkatan produksi gula nasional.

"Masuknya kedelai di lahan tebu juga mampu meningkatkan luas areal penanaman kedelai nasional. Inilah yang menjadi tujuan dari pengembangan sistem BULE, meningkatkan produksi kedelai nasional yang berasal dari produksi kedelai di areal pertanaman tebu Pulau Jawa," kata dia, Jumat, 15 Juli 2022.

Honda Bakal Jor-joran Produksi Motor Listrik Tahun Ini

Beberapa kajian yang telah dilakukan menunjukkan peningkatan nisbah kesetaraan lahan dari 1,0 menjadi 1,2 – 1,3 ternyata dapat menjamin kecukupan pasokan raw material (tebu giling) pabrik gula-pabrik gula. "Harapannya tentu meningkatkan minat petani untuk menanam tebu karena nilai keuntungan per unitnya lebih baik,” tutur Irham.

Pilot project sistem BULE akan dilakukan di areal PTPN Group seluas 50 hektare di empat titik lokasi, yaitu PTPN VII, PTPN IX, PTPN X dan PTPN XI.

"Pengembangan komoditas kedelai di lahan tumpang sari ini akan terus kami kembangkan, di mana potensi tahun depan seluas 15 ribu hektare di lahan HGU PTPN Group lainnya," ujar Direktur Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mahmudi.

Sementara Direktur PTPN IX (Persero), Dodik Ristiawan menambahkan, sebelum pilot project sistem BULE, pihaknya sudah menerapkan sistem tumpang sari kedelai di lahan karet. "Kami menggandeng Dinas Perkebunan Kabupaten seluas 10 hektare," jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya