Layanan Bisnis Jadi Target Utama Ransomware

Ilustrasi ransomware.
Sumber :
  • Twitter/@kaspersky

VIVA Tekno – Layanan bisnis sedang menjadi target utama serangan ransomware. Hal ini diungkapkan melalui The Threat Report: Summer 2022, sebuah laporan yang menganalisa tren keamanan serta metode serangan siber pada kuartal pertama tahun ini yang dirilis oleh Trellix.

Kenali dan Waspadai Kejahatan Digital yang Sering Terjadi

“Dengan menyatunya dunia digital dan nyata, serangan siber menyebabkan dampak yang lebih besar pada kehidupan kita,” kata Christiaan Beek, Lead Scientist and Senior Principal Engineer, Trellix.

Adapun, terdapat beberapa temuan penting pada laporan The Threat Report: Summer 2022 ini, diantaranya.

Kelompok Ini Angkat Hacker Jadi Karyawan, Targetnya Pemerintah

Pertama, peningkatan ancaman terhadap layanan bisnis, serangan pada sektor ini menyumbang 64 persen dari total deteksi serangan ransomware yang terjadi di Amerika, dan merupakan sektor kedua terbanyak yang menjadi target serangan ransomware, malware, dan serangan siber yang dibelakangi oleh suatu negara pada skala global setelah industri telekomunikasi di kuartal I 2022.

Adapun, serangan siber ini menargetkan perusahaan-perusahaan penyedia layanan konsultasi dan kontrak pada bidang TI, keuangan, serta bidang-bidang lainnya.

Perbankan di Indonesia Harus Waspada Teror Coyote

Kedua, evolusi Ransomware, setelah penangkapan anggota geng ransomware REvil pada awal tahun lalu, serangan siber bayaran mengalami penurunan. 

Meskipun begitu, Trellix mengklaim pihaknya telah mengobservasi bahwasanya, grup-grup ransomware saat ini sudah membangun loker yang menargetkan layanan virtualisasi dengan keberhasilan yang bervariatif. 

 Ketiga, tren keamanan email, Analisa telemtri yang dilakukan oleh Trellix menunjukkan adanya tren phising terhadap URL dan dokumen berbahaya pada keamanan email yang digunakan untuk mencuri data pribadi atau memancing korban agar mengunduh malware. 

Bahkan, Trellix juga mengklaim, pihaknya telah mengidentifikasi terdapat beberapa email yang mengandung dokumen berbahaya dan file perintah yang mengandung infostealers dan trojan.

Selain yang telah disebutkan, laporan ini juga turut menyertakan hasil riset dari Trellix Threat Labs terhadap sistem layanan kesehatan dan kontrol akses yang terhubung dan analisa terhadap tren sistem keamanan email serta perincian evolusi kejahatan siber Rusia yang terkait dengan konflik di Ukraina di mana terdapat malware atau metode baru yang belum pernah diamati sebelumnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya