Benarkah Kura-kura Bernapas dari Pantat?

Kura-kura Mary River.
Sumber :
  • Shutterstock

VIVA – Kebanyakan mamalia bernapas melalui mulut dan hidung. Sebagian lagi, seperti katak bisa bernapas melalui kulit. Tapi bagaimana dengan kura-kura? Bagaimana makhluk bercangkang keras ini mendapatkan oksigen?

Pemprov Bali Bantah Komersialisasi Ritual Melukat Bagi Delegasi WWF

Desas-desus aneh pernah menyebut bahwa kura-kura bisa bernapas melalui pantat. Apakah benar? Secara teknis kura-kura tidak bernapas melalui bagian bawah mereka. 

Alasannya karena hewan itu tidak benar-benar memiliki 'puntung', sebaliknya mereka memiliki lubang serbaguna yang dikenal sebagai kloaka, yang digunakan untuk reproduksi seksual dan bertelur serta untuk membuang kotoran.

Rey Mbayang Nyaris Meninggal saat Diving di Papua, Tabung Oksigen Bocor dan Kejang-kejang

Alat ini berhubungan dengan respirasi kloaka, yang dapat diartikan sebagai 'pernapasan pantat'. Selama respirasi kloaka, kura-kura memompa air melalui lubang kloaka mereka dan ke dalam dua organ mirip kantung yang dikenal sebagai bursae.

Bursae bertindak seperti paru-paru akuatik menurut Craig Franklin, ahli fisiologi satwa liar di The University of Queensland di Australia. Oksigen di dalam air itu kemudian berdifusi melintasi papila, struktur kecil yang melapisi dinding bursae dan masuk ke aliran darah kura-kura.

Monster Laut Raksasa Setinggi 82 Kaki Ditemukan di Pantai Inggris, Bisa Jadi Reptil Laut Terbesar

Namun respirasi kloaka sangat tidak efisien dibandingkan dengan respirasi aerobik normal. Pada dasarnya semua kura-kura juga memiliki kapasitas untuk menghirup udara dengan paru-paru mereka dengan lebih mudah.

Jadi respirasi kloaka hanya terlihat pada sejumlah kecil spesies air tawar yang mengandalkan metode tidak lazim ini untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi di lingkungan unik di mana sulit untuk menghirup udara, seperti sungai berarus deras atau kolam beku.

Kelompok kura-kura utama yang benar-benar menguasai respirasi kloaka adalah penyu sungai. Secara global ada sekitar selusin kura-kura sungai yang memanfaatkan respirasi kloaka dengan baik, sekitar setengahnya hidup di sungai-sungai di Australia termasuk Mary River (Elusor macrurus) dan Elseya albagula.

Beberapa spesies kura-kura sungai jauh lebih baik dalam respirasi kloaka. Juaranya adalah kura-kura sungai Fitzroy (Rheodytes leukops) dari Australia, yang dapat memperoleh 100 persen energinya melalui respirasi kloaka.

"Ini memungkinkan mereka untuk tetap berada di bawah air tanpa batas waktu," kata Franklin, melansir dari situs Live Science, Selasa, 2 Agustus 2022.

Sistem ini hanya memperpanjang jumlah waktu mereka untuk bertahan di bawah air sampai mereka harus muncul kembali untuk mencari udara. Misalnya, alih-alih menyelam di bawah air selama 15 menit, mereka bisa bertahan di bawah air selama beberapa jam.

Kemampuan untuk bertahan di bawah air dalam waktu yang lama sangat berguna bagi kura-kura sungai karena naik ke permukaan membutuhkan banyak energi.

"Untuk kura-kura yang hidup di air yang mengalir deras, pergi ke permukaan untuk bernapas menjadi sedikit masalah karena bisa hanyut," kata Franklin. Berada dekat dengan dasar sungai juga memudahkan mereka untuk menghindar dari predator seperti buaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya