Keamanan Siber Jadi Ujung Tombak Pertumbuhan Ekonomi

Ilustrasi keamanan siber.
Sumber :
  • www.pixabay.com/geralt

VIVA Tekno – Bank Dunia memprediksi, Indonesia memerlukan sembilan juta pekerja bertalenta digital maupun semi-digital pada tahun 2030. Hal ini sejalan dengan semakin berkembangnya era digital di Tanah Air.

3 Tips Sukses bagi Generasi Muda, Panduan Lengkap untuk Meraih Profit Stabil

Selain itu, McKinsey mengemukakan bahwa keamanan siber merupakan salah satu dari lima bagian strategi imperatif yang menjadi ujung tombak pertumbuhan dan efisiensi ekonomi.

Namun berdasarkan data dari Badan Siber dan Sandi Negara, di Indoneisia ada 1.65 miliar serangan anomali keamanan siber dari Januari hingga Desember 2021.

Kemenag Bekali Pelatihan Guru dan Pengawasan RA untuk Cegah Stunting Melalui PAUD HI

Dalam upaya membantu Indonesia mengurangi dampak ekonomi yang disebabkan oleh serangan siber, InfraDigital Foundation dan Mastercard berkolaborasi untuk menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi cybersecurity bagi generasi muda Indonesia, khususnya siswa SMK.

IDF dan Mastercard bekerja sama secara erat dengan pemerintah Indonesia termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, untuk memperluas program dan memastikan kegiatan dapat tetap berlanjut bahkan setelah program intervensi berakhir.

Harga Emas Hari Ini 25 April 2024: Produk Antam Melorot, Global Bervariasi

Salah satu yang terbaru, yakni Program Pusat Keunggulan Cyber Security di mana Kemendikbudristek menetapkan SMK Wikrama Kota Bogor, Jawa Barat  dan SMK Negeri 2 Jakarta menjadi percontohan.
“Kami harapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar lagi, dengan membekali peserta untuk menjadi Tech Talent baru khususnya bidang cybersecurity yang sudah siap dan matang dalam memasuki dunia kerja,” ujar Chairman InfraDigital Foundation, Muhammad Rofi melalui keterangan resmi, dikutip Selasa 9 Agustus 2022.

Pelaksana Tugas Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Saryadi menuturkan bahwa di Indonesia ada 1.402 SMK yang telah melaksanakan Program PK dari berbagai bidang sejak 2021.

“Kami ingin memastikan SMK-SMK yang bergabung, atau yang akan ditunjuk sebagai pelaksana SMK pusat keunggulan ini miliki potensi untuk berkembang,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya