LAPAN Pasuruan Temukan Garis Hitam Panjang di Matahari

Matahari.
Sumber :
  • Bizsiziz

VIVA Tekno – Beberapa hari ini kondisi Matahari menjadi semakin aktif. Pada 7 Agustus kemarin, medan magnet Bumi dilempari oleh aliran angin Matahari yang mencapai kecepatan lebih dari 600 kilometer (372 mil) per detik.

5 Negara Tanpa Malam, Matahari Hampir Tidak Pernah Terbenam

Penemuan terbaru dari Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Pasuruan menyebut bahwa ada filamen yang berada di sisi utara dan selatan Matahari. Filamen tersebut berupa garis hitam panjang.

"Flare juga terjadi dan berasosiasi dengan filamen. Flare tersebut disebut sebagai Two-Ribbon Flare," tulis mereka dalam keterangan Instagram @brinpasuruan.

Gerhana Matahari Total Bakal Hadir di Indonesia, Cek Jadwalnya

Fenomena yang satu ini tertangkap pada 15 Agustus kemarin menggunakan kelas X-ray C3.5 pada 11:25 hingga 12:19 WIB di sisi selatan bintang dari Tata Surya kita.

"Awalnya tampak filamen dengan warna gelap kemudian menghilang dan flare terjadi dengan warna putih cerah di sepanjang pita filamen sebelumnya," jelas @brinpasuruan.

Eropa Siapkan Proyek Gerhana Matahari Buatan, Buat Apa?

Two-Ribbon Flare merupakan suar besar yang menunjukkan dua pita beremisi cerah di H alpha. Pita-pita ini tampak bergerak perlahan terpisah saat suar berkembang. 

Sebelum flare, penonjolan sering teramati dan menghilang pada awal flare. Kedua pita terbentuk di dua sisi tonjolan, pada kasus ini di selatan dan utara Matahari.

Saat pita bergerak terpisah, struktur seperti lingkaran terlihat menghubungkan satu pita ke pita lainnya. Ini adalah loop post flare dan merupakan indikasi bahwa rekoneksi magnetik telah memungkinkan medan magnet koronal untuk bersantai ke keadaan energi yang lebih rendah yaitu konfigurasi yang lebih sederhana.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya