NASA Akan Adu Banteng sama Asteroid

Ilustrasi pesawat ruang angkasa DART yang mendekati asteroid Dimorphos.
Sumber :
  • NASA

VIVA Tekno – Dua minggu lagi Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) akan menorehkan sejarah. Hal ini datang dari misi Double Asteroid Redirection Test (DART) yang akan menabrak Asteroid Dimorphos.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

Pada 26 September mendatang, DART akan menabrakkan asteroid kecil untuk mengubah jalur orbitnya. Misi tersebut merupakan upaya untuk melindungi Bumi dari potensi dampak batu luar angkasa itu.

Ilmuwan NASA berharap jika asteroid berbahaya mengancam planet ini di masa depan, misi seperti DART dapat mencegah bencana.

UFO Terpantau Lagi Keliling Bulan

"Objek-objek ini (asteroid) meluncur melalui ruang angkasa dan tentu saja telah melukai Bulan dan seiring waktu bisa memiliki dampak besar untuk Bumi yang sebelumnya telah mempengaruhi sejarah kita," ujar Administrator Asosiasi NASA untuk Sains, Thomas Zurbuchen.

Serangkaian misi baru yang dilakukan akan membantu mereka memahami dan mengukur ancaman tersebut dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Begini Tampilan Gerhana Matahari Total dari Luar Angkasa

"DART adalah misi pertama yang secara real-time akan benar-benar menghindari objek ancaman dalam eksperimen langsung," lanjutnya melansir dari situs Space, Rabu, 14 September 2022.

Ilustrasi bumi akan hancur oleh asteroid.

Photo :
  • U-Report

Para ilmuwan telah mengidentifikasi dan memetakan orbit. Hasilnya hampir 30 ribu asteroid bergerak di sekitar Tata Surya di lingkungan Bumi.

Meski semua batuan luar angkasa tidak pernah berpapasan dengan Bumi atau sangat kecil potensinya, tapi kemungkinan dampak asteroid di masa depan dapat membahayakan Bumi dan para ahli pertahanan planet ingin bersiap-siap.

Teorinya mengatakan bahwa jika para ilmuwan pernah mendeteksi sebuah asteroid pada jalur tabrakan dengan Bumi, sebuah pesawat penabrak dapat menyelaraskan kembali orbit batu ruang angkasa, memastikan bahwa itu melintasi jalur Bumi ketika planet kita berada pada jarak yang aman.

Di situlah kehancuran dramatis DART berperan. Pesawat ruang angkasa itu akan menabrak asteroid kecil bernama Dimorphos, yang mengorbit asteroid dekat Bumi yang lebih besar, disebut Didymos setiap 11 jam dan 55 menit.

DART harus mengubah orbit Dimorphos, memotong sirkuitnya sekitar 10 menit. Para ilmuwan di Bumi akan menghabiskan waktu berminggu-minggu setelah dampak tersebut, mengukur perubahan aktual di orbit bulan untuk membandingkan prediksi mereka.

Pekerjaan ini akan mempertajam pemahaman para ilmuwan tentang bagaimana asteroid menanggapi penabrak dan membantu menyesuaikan misi masa depan dengan jumlah perubahan orbital yang diperlukan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya