Planet Jupiter Akan Berada Dalam Posisi Terdekat dengan Bumi

Planet Jupiter dengan empat Bulan sebagai satelitnya.
Sumber :
  • Instagram/@simply_telescope

VIVA Tekno – Jupiterplanet terbesar di Tata Surya, akan berada di posisi terdekatnya dengan Bumi dalam 59 tahun terakhir atau ada 26 September 2022.

Kerusakan Iklim dan Alam Jadi Tanda Kiamat? Begini Penjelasan Al Quran dan Sains

Dalam posisi tersebut, planet gas raksasa ini akan berada sekitar 590 juta kilometer dari bumi, sedangkan dalam posisi terjauhnya, Jupiter berjarak sekitar 960 juta kilometer dari bumi.

Planet raksasa tersebut akan berada pada posisi yang bersebrangan dengan Jupiter atau dalam pengaturan astronomi dikenal dengan sebutan oposisi, seperti dikutip dari situs Space, Selasa, 20 September 2022.

Begini Tampilan Gerhana Matahari Total dari Luar Angkasa

Oposisi adalah hal biasa bagi Jupiter, terjadi setiap 13 bulan, dan planet serta Bumi melakukan pendekatan dekat kira-kira setahun sekali.

Susunan yang melihat Bumi di antara matahari dan Jupiter jarang bertepatan dengan pendekatan terdekat planet terbesar tersebut ke planet kita, yang dikenal sebagai perigee.

BMKG: Kalimantan Diguncang Tujuh Kali Gempa pada 29 Maret-4 April 2024

Namun pada kesempatan ini, oposisi terjadi pada 26 September dan pendekatan terdekat pada 25 September.

Akibatnya, planet gas raksasa akan menjadi sangat terang dan besar di langit. Jupiter harus berada dalam posisi utama untuk pengamat langit dengan teropong atau teleskop kecil selama beberapa hari di sekitar dua tonggak.

Planet-planet tata surya mengorbit matahari dalam lingkaran datar atau elips, bukan dalam lingkaran sempurna, sehingga Bumi dan Jupiter berpapasan pada jarak yang bervariasi.

 Sementara Bumi membutuhkan sekitar 365 hari untuk mengorbit matahari, Jupiter menyelesaikan orbit setiap 4.333 hari Bumi atau 12 tahun Bumi.

Ilmuwan percaya mempelajari planet raksasa ini dapat membantu menjelaskan bagaimana tata surya terbentuk.

Satelit Galilea merupakan empat terbesar dari 79 bulan Jupiter yang diketahui hingga saat ini. Terdapat Io, Europa, Ganymede dan Callisto, bulan-bulan ini nampak sebagai titik terang di kedua sisi raksasa gas.

Bulan es Europa menyembunyikan lautan luas dan telah menjadi target utama untuk menyelidiki apakah kehidupan bisa ada di tempat lain di tata surya. Untuk tujuan ini, Europa Clipper akan menjelajah ke bulan Jovian, dengan peluncurannya dijadwalkan tidak lebih awal dari 2024. Eropa juga akan meluncurkan pesawat ruang angkasa Jupiter Icy Moons untuk menjelajahi tiga bulan Galilea, dengan target peluncuran April 2023.

Pada sekitar 16.000 km, Bintik Merah Besar dianggap sebagai badai terbesar di tata surya. Angin bertiup antara 270 mph (430 kph) dan 425 mph (685 kph). Pengamatan terbaru dari Bintik Merah Besar oleh pesawat ruang angkasa NASA Juno menunjukkan bahwa badai juga memiliki kedalaman yang mengejutkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya