Meta Digugat karena Melanggar Hak Paten

Meta (Facebook).
Sumber :
  • BeInCrypto

VIVA Tekno – Meta digugat sejumlah uang lantaran dianggap telah melanggar hak paten pada dua layanan live streaming mereka, Facebook Live dan Instagram Live.

3 Mobil Berujung Tabrakan Karambol Akibat Keliru saat Menikung

Gugatan tersebut dilayangkan oleh Voxer, aplikasi kreator pesan walkie talkie. Dalam kasus ini, Meta digugat mencapai sekitar US$174 juta atau sekitar Rp2,6 triliun setelah diputuskan oleh hakim di pengadilan Texas, mengutip dari situs The Verge, Kamis, 22 September 2022.

Paten yang dimaksud disini dikembangkan oleh salah satu pendiri Voxer Tom Katis, seorang veteran Angkatan Darat AS yang berusaha memperbaiki kekurangan yang dia alami dalam komunikasi medan perang setelah unit tempurnya disergap di Provinsi Kunar pada tahun 2003.

Akun Instagram Sandra Dewi Mendadak Hilang, Mau Hapus Jejak?

Katis dan timnya mulai mengembangkan solusi komunikasi pada tahun 2006 dan berhasil menghasilkan teknologi baru yang memungkinkan transmisi komunikasi suara dan video langsung. Voxer kemudian dibentuk pada tahun 2007, dan aplikasi Walkie Talkie diluncurkan pada 2011.

Pengajuan pengadilan menyatakan bahwa Meta mendekati Voxer segera setelah peluncuran aplikasi untuk berkolaborasi dan bahwa pada Februari 2012, Voxer telah mengungkapkan portofolio paten dan teknologi kepemilikannya kepada Meta.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

Ketika kedua perusahaan gagal mencapai kesepakatan untuk bekerja sama, Meta mengidentifikasi Voxer sebagai pesaing, dan menurut Voxer, meskipun tidak memiliki video langsung atau produk suara sendiri pada saat itu. Meta kemudian mencabut akses Voxer ke komponen utama platform Facebook, yang kemudian diikuti dengan diluncurkannya Facebook Live pada tahun 2015 dan Instagram Live pada 2016.

Katis mengatakan dia mengangkat masalah pelanggaran paten selama pertemuan yang terjadi secara kebetulan dengan manajer produk senior Facebook Live pada tahun 2016, tetapi menurut dokumen pengadilan, Meta menolak untuk membuat perjanjian apa pun mengenai penggunaan teknologi Voxer yang berkelanjutan.

Adapun, Meta tidak tinggal diam atas keputusan ini, mereka pun menegaskan siap untuk mengajukan banding.

“Kami percaya bukti di persidangan menunjukkan bahwa Meta tidak melanggar paten Voxer, ”kata juru bicara perusahaan.

“Kami bermaksud untuk mencari bantuan lebih lanjut, termasuk mengajukan banding.” Imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya