PeduliLindungi Lenyap dari Shopee, Gojek hingga Grab, Kok Bisa?

PeduliLindungi.
Sumber :
  • PeduliLindungi

VIVA Tekno – Platform pemerintah untuk pelacakan dan penyebaran virus SarS-CoV-2 atau Covid-19, PeduliLindungi telah lenyap dari sejumlah aplikasi mulai dari Gojek, Tokopedia, Shopee, hingga Grab.

Berdasarkan pantauan VIVA Tekno pada Senin, 26 September 2022, aplikasi PeduliLindungi memang sudah tidak terdapat lagi di sederet aplikasi tersebut.

Aplikasi PeduliLindungi sendiri sudah sangatlah akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, masyarakat yang hendak beraktivitas memasuki tempat umum hingga hasil tes PCR dan status vaksinasi warga akan ter-input kesana

Diikuti Persija dan PSM, ASEAN Club Championship Mulai Bergulir 17 Juli 2024

Ironisnya, pemerintah justru seakan berderap mundur, mengingat sebelumnya pemerintah sendiri telah melakukan integrasi aplikasi PeduliLindungi dengan aplikasi swasta sebagai langkah untuk memfasilitasi masyarakat yang kesulitan mengunduh aplikasi PeduliLindungi.

Selain itu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin juga pernah mengungkapkan, Kemenkes RI kedepannya akan terus mengembangkan aplikasi Peduli Lindungi sebagai aplikasi kesehatan individu masyarakat.

UMKM Indonesia Bisa dengan Mudah Dapatkan Sertifikasi Produk Halal

“PeduliLindungi nanti akan jadi aplikasi kesehatan individu, bahasa asingnya citizen health app,” ujar Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin, di acara YouTube Health, di Jakarta, 10 Agustus 2022.

Lebih dalam, ia merinci bahwa nantinya, aplikasi peduliLindungi ini akan memuat lebih banyak informasi di dalamnya. Tidak terbatas hanya pada hasil tes PCR dan status vaksinasi Covid-19 saja.

“Sekarang kan yang ada di peduli lindungi baru hasil tes PCR dan vaksinasi Covid, sekarang yang akan masuk adalah vaksin diluar covid, jadi setiap anak yang dia vaksin catatannya akan masuk kesana” ujarnya.

Adapun, perihal lenyapnya kehadiran PeduliLindungi dari sederet aplikasi tersebut, VIVA Tekno juga telah mengonfirmasi hilangnya PeduliLindungi ini ke Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, Setiaji. Namun hingga berita ini ditulis, yang bersangkutan masih juga belum merespons.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya