Elon Musk Resmi Akuisisi Twitter dengan Satu Syarat

Elon Musk
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno – Elon Musk kembali buat gaduh. Kali ini dia benar-benar akan membeli Twitter dengan harga US$54,20 per saham atau Rp823 ribu. Musk mengkonfirmasi tawaran itu dalam pengajuan Securities and Exchange Commission (SEC).

Volume Transaksi BRImo Capai Rp 1.251 Triliun di Kuartal I-2024

Dalam pengajuan SEC, dia mengatakan akan 'melanjutkan penutupan transaksi' dengan persyaratan yang dia negosiasikan dengan Twitter pada bulan April, asalkan gugatan yang diajukan Twitter terhadapnya untuk memaksanya menutup kesepakatan ditunda.

Pengajuan tersebut mengikuti pelaporan sebelumnya yang mengatakan Musk akan menutup kesepakatan di bawah persyaratan asli yang dia usulkan pada bulan April, mengutip dari situs The Verge, Rabu, 5 Oktober 2022.

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

Perwakilan miliarder itu juga telah memberi tahu Twitter melalui sebuah surat bahwa ia bermaksud untuk melanjutkan kesepakatan.

"Kami menulis untuk memberi tahu Anda bahwa pihak Musk bermaksud untuk melanjutkan penutupan transaksi yang dimaksud oleh Perjanjian Penggabungan 25 April 2022, dengan syarat dan tunduk pada ketentuan yang ditetapkan di dalamnya," bunyi pemberitahuan SEC.

Penjelasan BI soal Layanan Alipay Mau Masuk Indonesia

Sementara Twitter mengatakan telah menerima surat dari pihak Musk yang telah mereka ajukan ke SEC. Perusahaan mempunyai tujuanuntuk menutup transaksi di angka US$54,20 per saham.

Pengumuman ini membuat harga saham Twitter meroket lebih dari 12 persen, di atas US$47 per saham atau Rp713 ribu.

Musk dan Twitter telah berjuang selama berbulan-bulan tentang pengambilalihan Twitter. Setelah menawarkan untuk membeli perusahaan, Musk mencoba membatalkan kesepakatan, mengklaim bahwa Twitter telah berbohong tentang jumlah akun bot di platform. 

Twitter kemudian menggugat orang terkaya di dunia itu, mencoba membuatnya mematuhi kontrak yang dia negosiasikan dan tanggal uji coba telah ditetapkan pada 17 Oktober mendatang.

Pekan lalu, sebuah pesan teks yang memalukan dirilis dalam pengajuan pengadilan. Pesan-pesan itu menjadi terkenal karena tidak ada pembicaraan soal akun bot yang selama ini dikhawatirkan Musk.

Sebaliknya, apa yang tampaknya menyebabkan Musk kehilangan minat adalah konflik dengan CEO Twitter Parag Agrawal, yang meminta Musk untuk berhenti men-tweet hal-hal negatif tentang Twitter.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya