Dicaplok Elon Musk, Karyawan Twitter Malah Galau

Elon Musk.
Sumber :
  • Salon.com

VIVA Tekno – Ketika berita pertama kali tersiar bahwa Elon Musk kembali tertarik untuk mengakuisisi Twitter dengan harga normal, sebagian besar karyawan jejaring sosial itu tengah duduk untuk pembahasan strategi 2023 selama berjam-jam.

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

Presenter dari grup internal seperti tim produk dan pendapatan tidak secara resmi membahas pengembangan atau bahkan mengakui bahwa Musk kembali bergabung.

Para karyawan mengikuti berita di feed Twitter dan dengan cermat mengamati perubahan terbaru dalam kisah yang telah membayangi kehidupan profesional mereka sejak April kemarin ketika CEO Tesla itu pertama kali setuju untuk membeli jejaring sosial seharga US$54,20 per saham

Jokowi Tegaskan Freeport Bukan Milik Amerika Lagi, tapi Indonesia

Banyak karyawan Twitter maupun mantan, berbagi reaksi mereka. Sebuah akun meme yang dijalankan oleh seorang karyawan berulang kali bercanda tentang orang-orang yang hanya berusaha melewati hari tanpa menangis.

"Seseorang bosan dipermalukan di pengadilan," tulis seorang mantan pekerja, mengutip dari situs The Star, Rabu, 5 Oktober 2022.

Saham Berdividen, Pilihan Terbaik untuk Investor Konservatif

Sound system kafetaria di kantor Twitter di New York bahkan ikut serta dalam kabar akuisiski. Mereka memainkan lagu Should I Stay Or Should I Go yang dinyanyikan the Clash, kata seorang pekerja.

Pertanyaan itu ada di benak banyak staf Twitter karena kemungkinan besar Musk akan membeli perusahaan itu.

Selama tiga bulan terakhir, Musk telah mencoba untuk menjauh dari kesepakatannya, meremehkan Twitter dan para eksekutifnya, serta menciptakan kebingungan dan ketidakstabilan di perusahaan yang berbasis di San Francisco. 

Beberapa karyawan di masa lalu telah mengejeknya dengan kejam di saluran internal Slack. Bahkan membuat pukulan halus pada calon bos mereka melalui tweet publik. 

Sementara dewan Twitter mendukung penjualan sebesar US$54,20 per saham, banyak pekerja yang takut akan prospek tersebut. Mereka telah mempermasalahkan segala sesuatu mulai dari politik, kehidupan pribadinya hingga pandangannya tentang pekerjaan jarak jauh. 

CEO SpaceX dan Tesla telah secara terbuka mengkritik beberapa eksekutif Twitter, dan pesan teks yang diluncurkan minggu lalu sebagai bagian dari gugatan yang sedang berlangsung menunjukkan bahwa Musk tidak mungkin mempertahankan CEO Twitter Parag Agrawal. 

Keduanya bersitegang di pesan teks pada awal proses kesepakatan setelah Agrawal mengatakan kepada Musk bahwa tweet kritisnya tentang perusahaan itu tidak membantunya membuat Twitter lebih baik dalam konteks saat ini. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya