Paus Sperma Ditemukan Mati dengan Sampah di Perut

Paus Sperma yang ditemukan Februari 2016.
Sumber :
  • www.shanghaiist.com

VIVA Tekno – Seekor paus sperma mati yang terdampar di Kanada awal bulan ini ditemukan memiliki banyak sampah di perutnya. Paus sepanjang 14 meter dengan berat 28 ton ditemukan terdampar di pantai di Nova Scotia pada 5 November.

Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar hingga Renggut Korban Jiwa, Begini Terjemahannya

Mamalia itu terlihat tidak sehat sehari sebelumnya, menurut laporan. Ketika Koperasi Kesehatan Satwa Liar Kanada dan anggota Departemen Sumber Daya Alam dan Terbarukan provinsi melakukan nekropsi pada hewan itu, mereka menemukan sejumlah alat penangkap ikan di perutnya.

Secara total, paus telah mengkonsumsi 150 kg kemasan, tali, jaring, dan sarung tangan, sebagaimana dikutip dari situs Metro, Jumat, 25 November 2022.

Galih Loss sudah Minta Maaf soal Video 'Serigala', Polisi beri Jawaban Menohok

"Kami menemukan sedikit peralatan dan kemudian terus berjalan dan terus berjalan. Kami menyadari sepenuhnya apa yang kami lihat itu mengerikan," kata Direktur Marine Animal Response Society, Tonya Wimmer.

Petugas BKKPN Kupang mengukur dan mengidentifikasi bangkai paus sperma yang terdampar di kawasan pantai di Pulau Sabu, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Photo :
  • ANTARA
Pendingin Udara Ini Bisa Mendeteksi Pergerakan Manusia

Paus sperma mengumpulkan makanan mereka dengan menyelam jauh untuk memakan hal-hal seperti cumi-cumi dan ikan.

Mulut mereka bertindak sebagai ruang hampa dan mengambil apapun yang terjadi di dasar laut. Namun hari-hari ini semakin banyak sampah plastik yang dibuang ke laut oleh manusia.

"Pada titik ini, kami tidak tahu jenis atau asal peralatan, atau di mana atau kapan hewan itu menelannya," tulis Masyarakat Respons Hewan Laut dalam sebuah posting Facebook.

Apa yang dikonsumsi menyebabkan hewan tersebut perlahan-lahan mati kelaparan.

"Ini adalah pengingat nyata akan masalah serius dengan sampah dan plastik lainnya di lautan kita, termasuk alat tangkap yang hilang, terlantar, dan dibuang," lanjut mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya