Kominfo akan Kumpulin CV Karyawan Startup yang Kena PHK, Mau Ngapain?

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan (tengah).
Sumber :
  • Misrohatun Hasanah

VIVA Digital – Dalam Forum Ekonomi Digital Kominfo (FEDK) ke-5 dengan tema 'Musim Dingin Startup Digital: Dampak dan Tantangan Terhadap Perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia' terdapat pembahasan mengenai banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah startup.

Terpopuler: Prediksi Putusan MK atas Sengketa Pilpres, Iran Samakan Drone Israel dengan Mainan

"Setiap kali terjadi tantangan, yang dibicarakan adalah efisiensi. Efisiensi tidak sama dengan layoff. Tolong perhatikan karena tren layoff bisa meningkat," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate di Jakarta, Kamis, 1 Desember 2022.

Oleh sebab itu diusulkan untuk melakukan pengoptimalan yang melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap sumber daya manusia (SDM) yang bagus.

Pindah ke IKN, Erick Tawarkan 13 Aset BUMN di Monas ke Pengusaha Hong Kong 

Talent Pooling bisa dianggap menjadi jalan keluar karena adanya normalisasi di ekonomi digital kita. Kedua dengan melibatkan daerah karena di sana memiliki kebutuhan yang tinggi untuk melakukan digitalisasi.

"Kita harus mendata dulu, ini baru pertemuan. Menarik sekali tadi usulan peserta rapat dari BUMN, memang kita lihat di antara startup ini ada hijack (pembajakan), itu biasa," ujar Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.

Stafsus Bantah Erick Thohir Perintahkan BUMN Borong Dolar AS, Ini Penjelasannya

Cara ini kemungkinan bisa mencari ekuilibrium (keseimbangan) baru karena sudah tersedianya para talenta dan diharapkan bisa menyerap SDM yang tersedia.

Forum Ekonomi Digital Kementerian Kominfo

Photo :
  • Misrohatun Hasanah

Talent Pooling akan berbeda dengan Digital Talent Scholarship, adalah program untuk talenta digital yang perlu ditingkatkan kemampuannya. Sementara ini diperuntukkan untuk talenta berkualitas, kemudian diumumkan ada talenta baru yang tersedia dan bisa diserap.

"Ini bukan program. Nanti kita minta data-datanya saja lalu langsung kita sebarkan, ada yang butuh enggak," lanjut Semuel.

Direktur Institute for Development Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menjelaskan bahwa efisiensi merupakan hal yang biasa dalam persoalan manajemen, misalnya efisiensi dengan mengurangi biaya marketing hingga memotong gaji direksi.

"Itu perlu dilakukan supaya ketemu angka yang rasional karena demand pada waktu kemarin 2021 tinggi sekali, pricing tinggi sekali padahal kondisi belum normal, duitnya masih banyak, dananya murah jadi penghargaannya tinggi," ujarnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa era normalisasi akan menuju titik keseimbangan baru. Jadi masih banyak jalan lain di berbagai dimensi tanpa harus melakukan layoff.

Bagi bisnis, mengurangi sumber daya manusia (SDM) memang dinilai yang paling mudah dan jadi langkah terakhir karena perusahaan bisa mencari alternatif baru yang mungkin bisa lebih murah dan hal tersebut yang seharusnya dihindari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya