Sulitnya Memprediksi Gempa Bumi

Ilustrasi Gempa Bumi.
Sumber :
  • Google

VIVA Tekno – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG mengungkapkan telah terjadi sebanyak 384 kali gempa Bumi susulan di Cianjur, Jawa Barat per Minggu, 4 Desember 2022 pukul 15.00 WIB, sejak gempa utama dengan magnitudo (M) 5,6 mengguncang pada 21 November kemarin.

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

Indonesia termasuk negara yang sangat rawan gempa Bumi karena berada di atas lempeng tektonik dan memiliki banyak sesar yang sewaktu-waktu bisa bergeser, patah, sehingga menimbulkan kerusakan dahsyat.

Melansir Scientific American, Senin, 5 Desember 2022, gempa Bumi termasuk hal yang belum bisa diprediksi. Bahkan, US Geological Survey (USGS) menuliskan peringatan terkait prakiraan gempa Bumi.

BMKG Sebut Erupsi Gunung Ruang di Sulut Berpotensi Tsunami: Ada Catatan Sejarahnya

Ilustrasi gempa bumi

Photo :
  • Pixabay
Gunung Ruang Erupsi, Pemkab Sitaro Tetapkan Tanggap Darurat Selama 14 Hari

"Baik USGS atau ilmuwan lainnya tidak pernah memprediksi gempa Bumi besar. Kami tidak tahu bagaimana, dan kami tidak berharap akan ada prediksi di masa depan," tulis USGS.

Gempa berasal beberapa kilometer dari bawah permukaan Bumi sehingga ada kemungkinan indikator lainnya yang bisa menjadi pertanda, meski ilmuwan tidak dapat dengan mudah mendeteksinya dari atas permukaan Bumi.

Kesulitan lain memprediksi gempa Bumi adalah membedakan gempa minor dan gempa major. Hingga kini, belum ada cara sederhana untuk menguraikan apakah tanda peringatan dini (early warning) adalah pertanda gempa besar yang merusak atau hanya gempa Bumi kecil.

Atas bencana yang menimpa Cianjur dan wilayah sekitarnya, Panasonic Gobel Group mengirimkan 5.285 bantuan logistik untuk para korban berupa logistik, seperti senter dan baterai, serta kebutuhan sandang dan pangan, yang telah didistribusikan ke lima lokasi pengungsian yang berada di Kecamatan Cugeunang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Dalam situasi darurat seperti saat ini, kami menyadari seluruh warga membutuhkan berbagai kebutuhan primer serta sandang dan pangan, terutama mereka yang rumahnya mengalami kerusakan dan menempati lokasi pengungsian," kata Presiden Federasi Serikat Pekerja Panasonic Gobel Group, Djoko Wahyudi, dalam keterangan resminya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya