Ini Jawaban Kenapa Orang Lebih Mungkin Kena Demam dan Flu di Musim Hujan

Ilustrasi sakit/demam.
Sumber :
  • Pexels/Andrea Piacquadio

VIVA Digital – Para ilmuwan telah menemukan penjelasan yang meyakinkan mengapa lebih banyak penyakit pernapasan terjadi di musim hujan dan musim dingin, menurut sebuah studi baru.

Trik ala Tasya Kamila agar Anak Gak Gampang Sakit, Bisa Dicontek Bun!

Dalam studi yang dipublikasikan di The Journal of Allergy and Clinical Immunology, para peneliti menemukan bahwa udara dingin dapat merusak respons kekebalan di lubang hidung.

Mengurangi suhu di dalam hidung sekecil 9 derajat dapat membunuh hampir 50 persen virus dan sel pelawan bakteri di lubang hidung.

Mangkir dari Pemeriksaan, KPK Bakal Panggil Lagi Gus Muhdlor Pekan Depan

"Ini adalah pertama kalinya kami memiliki penjelasan biologis dan molekuler mengenai salah satu faktor respons imun bawaan kami (manusia), yang tampaknya dibatasi oleh suhu yang lebih dingin," kata Dr. Zara Patel, profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Stanford di California, melansir People, Selasa, 13 Desember 2022.

Ada yang Janggal dalam Surat Sakit Gus Muhdlor, KPK: Ini Agak Lain Suratnya

Ilustrasi sakit/demam.

Photo :
  • Pexels/Andrea Piacquadio

"Udara dingin dikaitkan dengan peningkatan infeksi virus karena pada dasarnya Anda telah kehilangan setengah dari kekebalan Anda hanya dengan sedikit penurunan suhu," tambah ahli rinologi Dr. Benjamin Bleier, direktur otolaringologi di Massachusetts Eye and Ear dan seorang profesor di Harvard Medical School di Boston.

Studi ini, bagaimanapun, memiliki keterbatasan. Para ilmuwan melakukan studi in vitro yang berarti, seperti yang dijelaskan Patel kepada outlet, jaringan manusia di laboratorium digunakan untuk mempelajari respon imun, bukan studi dengan manusia. “Seringkali temuan studi in vitro dikonfirmasi secara in vivo, tetapi tidak selalu,” catatnya.

Penyakit pernapasan meroket dalam beberapa bulan terakhir. Bulan lalu, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan mengungkapkan bahwa di beberapa negara mengalami peningkatan 30% rawat inap karena flu.

Kedinginan

Photo :
  • The Sun

Contohnya, lebih dari 11.200 orang dirawat di rumah sakit karena flu selama pekan yang berakhir 19 November di AS, dibandingkan dengan sekitar 8.700 orang dirawat di rumah sakit pada minggu sebelumnya.

Pakar kesehatan juga percaya rawat inap flu akan semakin meningkat menjelang perjalanan Natal dan Malam Tahun Baru. CDC menyatakan bahwa sekitar 11 dari setiap 100 ribu orang telah dirawat di rumah sakit karena flu sejak Oktober, yang merupakan yang tertinggi dalam dekade terakhir.

Selain itu, setidaknya 6,2 juta penyakit flu telah dilaporkan musim ini, bersama dengan 53 ribu rawat inap terkait flu dan 2.900 kematian terkait flu.

"Fakta bahwa kita sudah berada pada level tinggi memasuki musim liburan membuat saya gugup," Scott Hensley, ahli mikrobiologi dan pakar flu di Penn Institute for Immunology, mencatat bahwa orang harus tetap up to date dengan vaksin mereka.

“Dari apa yang bisa kita lihat, sepertinya vaksinnya sangat cocok dengan apa yang beredar. Jika ada waktu untuk mendapatkan vaksinasi, ini adalah tahun yang bagus untuk melakukannya,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya