Apa Itu 'Bank Hangat'?

Salju di Inggris.
Sumber :
  • http://www.onvsoff.com/

VIVA Tekno – Sekitar 3.300 'bank hangat' telah dibuka di seluruh Inggris karena jutaan orang menghadapi kemiskinan bahan bakar musim dingin ini. Met Office memperkirakan bahwa suhu bisa turun hingga -10 derajat Celcius di beberapa lokasi selama seminggu ke depan.

Pertumbuhan Ekonomi Banten Paling Lambat di Jawa

Diselenggarakan oleh koalisi kelompok Kristen, Kampanye Sambutan Hangat telah melihat organisasi komunitas, gereja, perpustakaan, dan bisnis membuka pintu mereka bagi orang-orang yang sangat ingin datang dari cuaca dingin. 

Beberapa dari ruang ini menawarkan teh gratis dan ruang untuk bekerja, dan menurut laporan The National sepertiga atau bahkan setengah dari fasilitas itu penuh.

Dukung Aksi Jahat Israel, Inggris Lancarkan Ratusan Misi Mata-mata di Gaza

“Ada sedikit keraguan bahwa kita sedang menuju momen krisis musim dingin ini dalam menghadapi inflasi energi dan bahan bakar,” kata aktivis Kristen Carl Beech di situs web kampanye tersebut. 

Mengutip dari situs Russian Today, Selasa, 13 Desember 2022, orang-orang akan menghadapi pilihan yang sulit antara makanan dan kehangatan. Menciptakan ruang yang hangat dan sangat ramah akan menjadi kebutuhan mutlak.

Mendagri Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,11 Persen, tapi Akui Masih Belum Merata

Menurut angka dari Koalisi Kemiskinan Bahan Bakar Akhir, 16,4 juta orang di Inggris tidak akan mampu membeli pemanas musim dingin ini.

Badai salju

Photo :

Kampanye Sambutan Hangat menyatakan bahwa satu dari sepuluh kematian berlebih pada musim dingin ini akan disebabkan oleh kemiskinan yang parah dan bantuan pemerintah masih akan turun £800 (Rp15 juta) per rumah tangga.

Sementara cuaca beku melanda Inggris akhir pekan ini, Met Office memperkirakan salju, es, dan suhu serendah -10 derajat Celcius di beberapa lokasi. 

Kabut beku diperkirakan terjadi di seluruh Inggris selatan pada hari Minggu dan Senin, dengan hujan es atau salju berpotensi melanda tenggara pada hari Minggu.

Biaya energi dan inflasi telah meroket sejak Inggris memutuskan untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil Rusia awal tahun ini. 

Situasinya hampir sama seperti saat di Uni Eropa. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyalahkan para pemimpin blok tersebut karena mendorong Eropa, khususnya Uni Eropa, menuju keruntuhan energi global.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya