Canggih! Toilet Ini Bisa Deteksi Penyakit Usus Hanya Melalui Bunyi Kotoran yang Terbuang

Ilustrasi orang tua ajarkan anak toilet training
Sumber :
  • Pexels

VIVA Digilife – Sebuah teknologi medis baru yang agak unik dan aneh dapat mendeteksi penyakit feses yang fatal di dalam diri seseorang hanya dengan mendengarkan suara kotoran tersebut terbuang di toilet

Kembangkan Sistem Berkendara Canggih, Toyota Bakal Gandeng Huawei

Menurut laporan Eurek Alert, dilansir dari New York Post, “The Diarrhea Detector” atau  "Detektor diare", demikian julukan alat tersebut, adalah sistem suara berteknologi tinggi yang dapat menunjukkan kapan seseorang memiliki penyakit usus yang parah, misalnya seperti kolera, penyakit yang menjadi penyebab kematian 150,00 jiwa setiap tahunnya. 

Keadaan alat ini ditemukan oleh Maia Gatlin dari Georgia Institute of Technology, yang baru-baru ini mempresentasikan tesisnya yang berjudul “The feses thesis: Using machine learning to detect diare” kepada Acoustical Society of America.

Awas Salah Masuk Ruangan Ini di Rest Area saat Mudik Lebaran

Alat canggih bernama The Diarrhea Detector

Photo :
  • nypost.com

Sampel suara dari setiap sesi membuang kotoran yang luar biasa diubah menjadi spektogram audio. Dalam keadaan darurat, mesin "non-invasif" ini dapat mengisolasi nada setiap pengguna toilet dengan konsistensi gelombang suara ketika mereka buang air besar. 

Ustaz Khalid Basalamah Sarankan Tak Pelihara Kucing di Rumah, Lebih Baik Pelihara Ayam

Data kotoran yang sangat rahasia ini kemudian diproses melalui algoritma untuk klasifikasi tertentu. Algoritma telah diuji dengan benar untuk memperhitungkan kebisingan latar belakang toilet, terlepas dari lingkungan di sekitar sensor yang berisik. 

“Harapannya adalah sensor ini, yang berukuran kecil dan pendekatan noninvasif, dapat digunakan di daerah di mana wabah kolera merupakan risiko yang terus-menerus,” kata Gatlin.

Ilustrasi toilet.

Photo :
  • Dok. Istimewa

“Sensor ini juga dapat digunakan di zona bencana (di mana kontaminasi air menyebabkan penyebaran patogen yang ditularkan melalui air), atau bahkan di fasilitas perawatan/hospis untuk memantau pergerakan usus pasien secara otomatis.”

Fase "proyek poo" yang direncanakan Gatlin berikutnya adalah untuk mengumpulkan data akustik dari dunia nyata sehingga model pembelajaran mesin mereka dapat beradaptasi untuk bekerja di berbagai lingkungan di kamar mandi seluruh dunia. 

“Mungkin suatu hari nanti, algoritme kami dapat digunakan dengan perangkat pintar di rumah yang ada untuk memantau pergerakan usus dan kesehatannya sendiri!” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya